Megawati Hadiri Pengabenan Ibunda Wali Kota Denpasar

Megawati Hadiri Pengabenan Ibunda Wali Kota Denpasar

DENPASAR – Suasana duka menyelimuti Banjar Saba, Penatih, Denpasar, Senin (04/08/2025), ketika tokoh perempuan tangguh Bali, Ni Jero Samiarsa, dilepas dalam prosesi pengabenan. Sosok sederhana namun penuh keteladanan ini bukan hanya dikenal sebagai ibunda dari Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga, tetapi juga simbol perjuangan perempuan Bali dalam membesarkan keluarga melalui kerja keras.

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, turut hadir secara langsung untuk memberikan penghormatan terakhir. Didampingi putranya Prananda Prabowo dan menantu Nancy Prananda, serta Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Megawati tiba di rumah duka sekitar pukul 11.00 Wita.

“Kedatangan Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, yang didampingi Bapak Hasto, termasuk Mas Prananda dan jajaran DPP, karena kami di PDI Perjuangan tanggal 1-2 itu melaksanakan kongres yang berpusat di BNCC,” ujar Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.

Menurutnya, kehadiran Megawati dan rombongan merupakan bentuk empati sekaligus penghargaan terhadap keteguhan hati mendiang. “Kebetulan juga bertepatan dengan hari ini prosesi pengabenan ibunda dari Bapak Wali Kota,” tambahnya.

Ni Jero Samiarsa wafat pada usia 90 tahun, Kamis (17/07/2025). Ia dikenal luas sebagai sosok ibu yang ulet, membesarkan anak-anaknya dari usaha menjual banten.

“Kami di Denpasar ini sangat melihat ibundanya Bapak Wali Kota, termasuk juga ibunda dari Bintang Puspayoga, karena almarhumah Bu Jro adalah berangkat dari penjual banten yang begitu gigih,” ujar Kadek Agus.

Ia menambahkan bahwa mendiang menjadi inspirasi banyak perempuan Bali, terutama dalam menanamkan nilai ketekunan dan semangat mengabdi kepada keluarga.

“Itu simbol dari kegigihan seorang wanita yang menghidupi keluarga anak-anaknya, itu semuanya dari menjual banten,” ungkapnya.

Megawati dan rombongan mengenakan busana adat Bali yang sederhana namun sarat makna. Kebaya putih yang dikenakan Megawati mencerminkan kesucian dalam melepas kepergian seseorang, sementara udeng merah yang dipakai Hasto menunjukkan penghormatan terhadap adat dan budaya Bali.

Sebelum melayat, Megawati diketahui telah mengikuti sejumlah agenda partai, termasuk kegiatan bimbingan teknis anggota legislatif PDI-P dan Kongres VI PDI-P yang berlangsung di Denpasar dan Badung sejak 30 Juli hingga 2 Agustus 2025.

Megawati dan rombongan meninggalkan rumah duka sekitar pukul 11.46 Wita, setelah menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga. []

Diyan Febriana Citra

Berita Daerah Hotnews