Megawati Sebut Pancasila Bersifat Universal yang Bisa Diterapkan di Seluruh Dunia

Megawati Sebut Pancasila Bersifat Universal yang Bisa Diterapkan di Seluruh Dunia

Bagikan:

BLITAR – Presiden Kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, menegaskan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi pedoman hidup bagi bangsa Indonesia, tetapi juga memiliki nilai-nilai universal yang dapat diterapkan oleh seluruh umat manusia. Pesan itu ia sampaikan dalam seminar memperingati 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) bertajuk “Bung Karno in a Global History: Commemorative Seminar of the 70th Anniversary of the 1955 Bandung Asian-African Conference” di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (01/11/2025).

Dalam pidatonya, Megawati menyoroti bahwa semangat kemanusiaan menjadi fondasi utama dari kepemimpinan Presiden pertama RI, Soekarno. Ia menilai nilai-nilai yang digagas Bung Karno melampaui batas negara dan waktu.

“Kemanusiaan begitu mewarnai kepemimpinan Bung Karno. Kemanusiaan ini menentang segala bentuk penjajahan dan melekat dengan visi internasionalisme untuk mewujudkan persaudaraan antarbangsa,” ujar Megawati.

Putri Bung Karno itu menekankan, jika dunia ingin memahami Pancasila secara mendalam, maka harus disadari bahwa ideologi tersebut bersifat universal.

“Kalau nanti kalian, sahabat-sahabat saya, hendak mendalami Pancasila, maka sebetulnya sifatnya itu universal. Jadi dapat dipergunakan oleh seluruh manusia di dunia ini,” ucap Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut.

Megawati kemudian menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan. Dalam pertemuan itu, ia menyampaikan pandangan bahwa Pancasila sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh semua agama dan bangsa.

“Saya bilang kepada beliau, ‘Holy Father, Pancasila itu not for Indonesia only, but for the world. Karena itu, lima sila benar-benar dapat diaplikasikan dan dilaksanakan oleh bangsa manapun juga,” ungkap Megawati.

Menurutnya, nilai kemanusiaan, kesetaraan, dan keadilan yang tercantum dalam Dasa Sila Bandung memiliki relevansi kuat terhadap situasi dunia masa kini, termasuk ketimpangan ekonomi global dan krisis lingkungan.

“Yang menjadi pertanyaan saya, apa yang telah bisa dihasilkan dari Dasa Sila Bandung bagi negerimu? Tentu sudah banyak yang merdeka, tetapi kemerdekaan yang hakiki yang diinginkan oleh Bung Karno apakah betul telah terlaksana?” katanya.

Menutup pidatonya, Megawati mengajak bangsa-bangsa untuk memperkuat solidaritas internasional dalam menghadapi tantangan masa depan.

“Tolonglah, jika kita bisa membuat pikiran kita futuristik ke masa depan, kita harus bersama sekali lagi untuk melakukannya. Karena jika kita tidak bersama-sama, saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan,” tutur Megawati.

Peringatan 70 tahun KAA di Blitar menjadi momentum untuk menghidupkan kembali gagasan Bung Karno tentang perdamaian dunia dan keadilan global yang berakar pada nilai-nilai Pancasila. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews