KULON PROGO – Kecelakaan tunggal kembali terjadi di jalur lintas selatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kali ini, sebuah mobil Toyota Kijang dengan nomor polisi AB 1021 KQ mengalami nasib nahas setelah menabrak pembatas jalan dan terperosok ke saluran air di kawasan persawahan, Jumat (22/08/2025) pagi.
Insiden tersebut berlangsung di Jalan Daendels, tepatnya di Padukuhan Siliran, Kalurahan Karangsewu, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo. Meski kendaraan mengalami kerusakan cukup parah, dua orang di dalam mobil beruntung selamat dari kecelakaan.
“Kecelakaan tunggal hingga kendaraan masuk ke parit,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Sarjoko, dalam keterangan tertulis, Jumat (22/08/2025).
Mobil yang dikemudikan HP (31), warga Depok, Sleman, diketahui melaju dari arah Bantul menuju Purworejo sekitar pukul 07.30 WIB. Saat kejadian, pengemudi tidak sendirian. Ia bersama rekannya, R (21), yang duduk di kursi penumpang.
Jalur lintas selatan yang dilalui dikenal cukup lebar, lurus, dan relatif lengang pada pagi hari. Namun, situasi tersebut justru kerap membuat pengendara lengah. Benar saja, ketika sampai di kawasan Siliran, kendaraan tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menghantam tiga pembatas jalan sebelum akhirnya terjun ke parit sedalam dua meter.
“Diduga pengemudi dalam kondisi mengantuk saat tiba di lokasi kejadian, sehingga kendaraan oleng ke kanan, menabrak pembatas jalan,” ujar Sarjoko.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kedua penumpang berhasil selamat, meski mengalami syok akibat benturan keras. Namun, kondisi mobil menunjukkan kerusakan cukup serius, terutama di bagian depan. “Body depan penyok dan ban kanan dalam kondisi mleyot,” tambah Sarjoko.
Kecelakaan di Kulon Progo ini menambah catatan bahwa faktor kelelahan dan rasa kantuk masih menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas. Meski tidak memakan korban jiwa, insiden tersebut menjadi pengingat penting bagi para pengemudi yang melakukan perjalanan jauh, terlebih di pagi hari saat tubuh belum sepenuhnya segar.
Polisi mengimbau masyarakat agar senantiasa menjaga kondisi fisik sebelum berkendara. Jika merasa lelah atau mengantuk, sebaiknya beristirahat sejenak.
“Pengendara harus betul-betul menjaga stamina. Jangan memaksakan diri di jalan, karena risiko kecelakaan sangat besar,” tutur Sarjoko.
Selain faktor manusia, kondisi jalur lintas selatan yang lurus dan sepi juga kerap memicu pengemudi lengah atau memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Dengan demikian, kewaspadaan menjadi kunci utama agar insiden serupa tidak kembali terulang. []
Diyan Febriana Citra.