SEMARANG – Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (24/07/2025), yang menewaskan seorang pengendara sepeda motor setelah tertimpa truk pengangkut rongsokan yang terguling di lokasi kejadian. Insiden ini juga menimbulkan kemacetan panjang di jalur vital tersebut karena truk terguling nyaris menutup seluruh badan jalan.
Menurut keterangan sopir truk, Saifullah, warga Banyuwangi, kendaraan yang ia kemudikan awalnya melaju dari arah timur menuju barat, tepatnya dari Genuk menuju Kalibanteng, dengan tujuan akhir Jakarta. Ketika melintasi jembatan setelah pos 4 Pelabuhan Tanjung Mas, truk mengalami gangguan keseimbangan.
“Mau ke Jakarta. Saat naik jembatan, langsung spontan miring ke kanan. Terus saya berhenti di sebelah kiri,” ungkap Saifullah di lokasi kejadian.
Menyadari potensi bahaya, Saifullah lantas meminta kernetnya, Kahirul, untuk turun dan memasang rambu peringatan guna menghindari risiko kecelakaan. Ia juga berusaha melakukan perbaikan dengan menyarankan agar truk didongkrak untuk mengurangi kemiringan. Namun, usaha tersebut tidak cukup mencegah kecelakaan.
Menurut Saifullah, permukaan jalan yang tidak stabil karena sering dilintasi kendaraan berat menjadi salah satu penyebab truk akhirnya terguling. Nahas, saat kejadian itu, seorang pengendara motor tengah melintas dan langsung tertimpa badan truk yang jatuh ke sisi kanan.
“Pas truk terguling ada pengendara sepeda motor melintas dan tertimpa truk,” jelas Saifullah.
Petugas Basarnas Semarang yang diterjunkan ke lokasi segera melakukan evakuasi dengan dibantu warga sekitar. Namun, proses evakuasi berlangsung cukup sulit karena posisi korban terjepit di antara badan truk dan besi pembatas jalan yang dialiri arus listrik. Hal ini membuat tim tidak bisa langsung menggunakan alat berat tanpa terlebih dahulu menunggu pemadaman aliran listrik oleh pihak PLN.
“Dalam proses evakuasi, kita berusaha untuk menyingkapkan bagian besi rongsokan yang tepat menimpa korban. Setelah itu kita menggunakan alat untuk menekan,” terang Muhammad Al Hadad, petugas Basarnas Semarang.
Al Hadad juga menyampaikan bahwa aliran listrik yang menyatu dengan tiang penerangan jalan umum (PJU) di sekitar lokasi menjadi kendala utama yang memperlambat evakuasi. Tim pun harus memastikan keselamatan seluruh personel sebelum melakukan langkah lebih lanjut.
Mengenai jumlah korban, Al Hadad mengatakan, hingga saat ini pihaknya memastikan satu orang pengendara tewas. Namun, terdapat informasi simpang siur mengenai kemungkinan adanya korban kedua.
“Informasinya masih simpang siur, ada yang menyebut satu tetapi ada juga yang mengatakan ada dua korban yang tertimpa truk,” ujarnya.
“Yang penting kita masih evakuasi satu korban terlebih dahulu karena kalau memang benar ada satu korban lagi, posisinya tepat di bawah truk. Sehingga membutuhkan alat berat untuk mengangkat bodi truk,” tambahnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pengecekan teknis kendaraan dan kondisi infrastruktur jalan, terutama di kawasan rawan seperti tanjakan dan jembatan. Koordinasi antara pengemudi, pihak terkait, serta kesiapan evakuasi harus ditingkatkan untuk menghindari kejadian serupa terulang. []
Diyan Febriana Citra.