KOTABARU — Seorang warga Desa Tanjung Nyiur, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, dilaporkan hilang saat melaut di perairan Pulau Marabatuan, Kamis (31/07/2025). Korban berinisial AB diketahui pergi memancing bersama sejumlah rekan nelayannya. Namun, sejak malam hari hingga keesokan paginya, AB tak terlihat lagi di atas kapal.
Kepala Seksi Humas Polsek Pulau Sembilan, Ipda Agus Riyanto, menjelaskan bahwa korban terakhir terlihat sedang memancing di bagian belakang kapal. Ketika salah satu rekannya terbangun pada pukul 01.00 Wita, posisi AB sudah tidak terlihat lagi. Diduga kuat, korban terjatuh ke laut saat memancing di buritan kapal.
“Ketika saksi terbangun pada pukul 01.00 Wita dan kembali ke buritan kapal, korban sudah tidak berada di tempat. Ia diduga terjatuh ke laut saat memancing di buritan,” ujar Agus dalam keterangannya yang diterima Jumat (01/08/2025).
Setelah menyadari keberadaan AB tak lagi terlacak, awak kapal segera melakukan pencarian di sekitar area. Namun, pencarian awal tersebut tidak membuahkan hasil. Kondisi gelap dan arus laut yang kuat turut mempersulit upaya pencarian pada saat itu.
“Upaya pencarian oleh awak kapal tetapi korban tidak ditemukan di sekitar lokasi,” imbuh Agus.
Situasi ini kemudian dilaporkan ke pihak berwenang. Polisi dari Polsek Pulau Sembilan turun tangan bersama masyarakat dan nelayan setempat guna melanjutkan pencarian secara lebih luas. Penelusuran dilakukan dengan menyisir arah barat laut sejauh enam mil dari lokasi terakhir korban terlihat.
“Penyisiran dilakukan ke arah barat laut sejauh enam mil, namun hingga kini korban belum ditemukan,” lanjut Agus.
Dari keterangan pihak keluarga, diketahui bahwa korban memiliki riwayat penyakit vertigo. Hal ini menambah kekhawatiran bahwa korban bisa saja mengalami disorientasi saat berada di atas kapal, yang kemudian membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Hingga saat ini, proses pencarian masih terus berlangsung. Pihak kepolisian bersama masyarakat tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban, baik dalam kondisi selamat maupun tidak.
“Upaya pencarian masih terus kami lakukan bersama masyarakat setempat. Kami juga telah mengamankan barang bukti dan memintai keterangan saksi-saksi yang berada di lokasi saat kejadian,” kata Agus.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi para nelayan untuk lebih waspada saat bekerja di laut, khususnya di malam hari. Penggunaan alat keselamatan seperti jaket pelampung dan penerangan tambahan di area kapal dinilai penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan laut, apalagi jika salah satu kru memiliki kondisi kesehatan tertentu. []
Diyan Febriana Citra.