SUKABUMI – Kebakaran yang melanda sebuah pabrik jamu di Kampung Babakan Sirna, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Kamis malam (11/12/2025), menyisakan kepanikan bagi pekerja dan warga sekitar. Insiden yang terjadi di lingkungan industri rumahan itu bermula dari gangguan listrik di area produksi, sehingga memicu percikan api yang cepat merambat ke sejumlah bagian ruangan.
Danton Damkar Posko Sukaraja, Ade Fery, menjelaskan bahwa informasi mengenai kebakaran diterima petugas sekitar pukul 19.12 WIB. Tim pemadam kemudian segera dikerahkan ke lokasi dan memulai penanganan awal kurang dari 15 menit setelah laporan diterima.
“Laporan kejadian itu sekitar pukul 19.12 WIB, kita berangkat dan mulai melakukan awal pemadaman di pukul 19.24 WIB,” ungkap Ade dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (12/12/2025) pagi.
Begitu tiba di lokasi, petugas mendapatkan situasi yang cukup menantang. Api telah membesar di dua ruangan berukuran 3 x 4 meter yang menjadi tempat ekstraksi bahan baku jamu. Material di ruangan tersebut bersifat mudah terbakar sehingga membuat petugas harus bekerja ekstra hati-hati.
“Dua ruangan ukuran 3 x 4 yang terbakar adalah ruang produksi atau ekstraksi pabrik jamu,” jelasnya.
Operasi pemadaman berlangsung selama 3 jam 30 menit. Total lima unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan demi mencegah api menjalar ke bangunan lain di sekitar lokasi. Selain berjuang melawan kepulan asap pekat yang keluar dari sela-sela bangunan, tantangan lain muncul dari terbatasnya pasokan air. Petugas harus memastikan suplai tambahan dari titik terdekat untuk menjaga ritme pemadaman tidak terhenti.
Meski begitu, upaya tersebut membuahkan hasil. Api akhirnya dapat dipadamkan sepenuhnya tanpa menimbulkan korban jiwa maupun luka. Beberapa peralatan produksi dan sebagian bahan baku berhasil diselamatkan sebelum kobaran api menjangkau seluruh area pabrik. Ade menyebut, kerugian yang ditimbulkan dari kejadian ini berkisar Rp500 juta.
“Aset terselamatkan, sebagian peralatan produksi dan bahan baku jamu. Kerugian kurang lebih Rp 500 juta,” tutupnya.
Warga sekitar yang sempat menyaksikan proses pemadaman tampak lega setelah situasi dinyatakan aman. Mereka mengaku cukup terkejut karena kebakaran terjadi tiba-tiba, padahal aktivitas produksi telah selesai beberapa jam sebelumnya. Meski demikian, kondisi sigap petugas Damkar membuat kejadian ini tidak berdampak lebih luas.
Insiden ini kembali mengingatkan para pelaku industri skala rumahan maupun pabrik besar akan pentingnya sistem kelistrikan yang teratur dan perawatan rutin peralatan produksi. Pemeriksaan berkala menjadi salah satu kunci untuk mencegah potensi kebakaran di kemudian hari, terutama di sektor industri yang menggunakan bahan dan alat berisiko tinggi. []
Diyan Febriana Citra.

