Pelajar di Ngawi Tewas Usai Terobos Lampu Merah

Pelajar di Ngawi Tewas Usai Terobos Lampu Merah

NGAWI – Kecelakaan tragis yang merenggut nyawa seorang pelajar kembali mengingatkan pentingnya edukasi dan kedisiplinan berlalu lintas di kalangan generasi muda. Insiden ini terjadi di simpang empat Desa Jururejo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, pada Sabtu dini hari (26/07/2025), sekitar pukul 01.00 WIB.

Korban bernama Ryga Bagoes Kurniawan (17), warga Kelurahan Ketanggi, meninggal dunia di tempat kejadian akibat luka parah setelah sepeda motor Honda Supra bernomor polisi AE 4331 CC yang dikendarainya bertabrakan dengan sebuah truk bermuatan. Truk tersebut diketahui dikemudikan oleh Suprapto, warga Desa Ngancar, Kecamatan Pitu, Ngawi, dengan nomor polisi K 9418 BS.

Dari keterangan pengemudi truk, insiden terjadi ketika ia tengah melaju dari arah barat ke timur, atau dari Solo menuju Ngawi. Saat melintasi simpang empat Jururejo, lampu lalu lintas di jalur yang dilaluinya menunjukkan hijau. Namun secara tiba-tiba, sebuah sepeda motor melaju dari arah utara dan menyeberang meskipun lampu dari arah tersebut masih berwarna merah.

“Saat kejadian posisi traffic light dari arah barat hijau dan dari utara merah. Sepertinya pemotor menerobos lampu merah dari utara ke selatan dan putar balik, mungkin kaget lampu merah,” kata Suprapto saat ditemui wartawan di lokasi.

Tabrakan pun tak terelakkan. Benturan keras antara kendaraan berat dengan sepeda motor membuat korban terpental dan mengalami luka berat di beberapa bagian tubuhnya. Tim medis yang tiba tak lama setelah kejadian menyatakan korban meninggal di lokasi.

Kepolisian Resor Ngawi melalui Kasat Lantas AKP Yuliana Plantika mengungkapkan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan kronologi serta penyebab utama kecelakaan. “Kita masih penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan dan kita akan cari video rekaman CCTV karena kejadian dini hari,” ujarnya.

Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi para pengguna jalan, terutama generasi muda, agar senantiasa mematuhi rambu lalu lintas, termasuk lampu merah. Berkendara dengan aman bukan hanya soal keterampilan, tetapi juga kedisiplinan dan kesadaran akan risiko di jalan.

Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan remaja bukan kali ini saja terjadi. Banyak di antaranya disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang aturan lalu lintas serta pengambilan keputusan yang tergesa. Pemerintah daerah dan sekolah-sekolah diharapkan lebih gencar mengedukasi siswa tentang keselamatan di jalan raya. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews