MEDAN – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, mengawali masa jabatannya dengan sikap tegas terhadap praktik korupsi yang mencoreng tata kelola pemerintahan. Saat melantik 60 pejabat administrator dan pengawas di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Bobby memberikan peringatan keras agar tidak satu pun dari mereka terlibat dalam tindakan melanggar hukum, terutama korupsi.
Pelantikan yang berlangsung di Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan, pada Jumat (04/07/2025), diwarnai dengan pernyataan blak-blakan Bobby tentang integritas dan tanggung jawab pejabat publik. Ia menyinggung sejumlah kasus yang terjadi hanya dalam waktu singkat sejak dirinya menjabat, termasuk penangkapan Kepala Dinas PUPR Sumut nonaktif, Topan Ginting, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Saya baru menjabat empat bulan, sudah tiga yang ditahan KPK, jadi tolong jangan korupsi,” kata Bobby dalam sambutannya, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi.
Selain menyoroti potensi korupsi, Bobby juga menekankan perlunya melaporkan jika ada praktik jual beli jabatan, terlebih jika pelakunya mengatasnamakan dirinya atau oknum dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
“Kalau ada yang bayar-bayar, mengaku orang dekat saya, BKD, laporkan diam-diam, sampaikan. Dan saya minta tolong jangan korupsi,” ujar mantan Wali Kota Medan itu.
Ia pun menekankan pentingnya loyalitas, namun dengan pemosisian yang tepat: pertama kepada masyarakat, kemudian kepada keluarga, pimpinan, dan terakhir kepada kompetensi diri. Bobby menegaskan bahwa loyalitas kepada pimpinan tidak boleh membutakan hati nurani jika arahan yang diberikan bertentangan dengan kepentingan publik.
“Kalau pimpinan memberikan perintah yang membuat tidak loyal kepada masyarakat, jangan diikuti,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bobby juga mendorong para pejabat untuk lebih cerdas dalam merancang dan menjalankan program-program pemerintahan yang berpihak pada masyarakat. Ia berharap para pejabat yang baru dilantik tidak sekadar mengisi posisi, tetapi membawa semangat perubahan dan perbaikan sistem birokrasi.
Pernyataan Bobby ini tidak hanya menjadi peringatan bagi para pejabat yang dilantik, tetapi juga mencerminkan niat politiknya dalam membangun pemerintahan bersih dan transparan di Sumatera Utara. Sikap ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak yang menilai langkah tersebut sebagai bentuk keseriusan memberantas praktik-praktik kotor yang telah lama membayangi birokrasi di daerah.
Dengan tekad kuat tersebut, Bobby Nasution kini dihadapkan pada tantangan besar untuk memastikan pesan moral yang ia sampaikan dapat diwujudkan dalam bentuk nyata oleh seluruh pejabat di bawah kepemimpinannya. []
Diyan Febriana Citra.