Pemkab Sumenep: 316 Bangunan Rusak Akibat Gempa 6,5 SR di Pulau Sapudi

Pemkab Sumenep: 316 Bangunan Rusak Akibat Gempa 6,5 SR di Pulau Sapudi

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, memastikan ribuan warga terdampak gempa bumi tektonik magnitudo 6,5 yang mengguncang Pulau Sapudi pada Selasa malam (30/09/2025). Bencana tersebut menyebabkan 316 bangunan mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan bervariasi.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyampaikan laporan terkini hasil pendataan lapangan. “Data jumlah bangunan rusak ini, sesuai dengan hasil pendataan terkini yang dilaporkan tim lapangan kepada kami, malam ini,” ujarnya, Kamis (2/10/2025) malam.

Kerusakan bangunan paling parah tercatat di Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi. Menurut data dari call center 112, ada 297 unit bangunan terdampak di wilayah ini. Rinciannya meliputi 279 rumah warga, 10 masjid, 3 mushalla, 2 sekolah, serta masing-masing satu unit puskesmas, polindes, dan toko.

Di Kecamatan Nonggunong, jumlah bangunan rusak tercatat 18 unit, sedangkan di Kecamatan Talango, kerusakan hanya ditemukan pada satu rumah di Desa Gapurana. “Kalau di Kecamatan Talango, sebanyak 1 rumah, yaitu di Desa Gapurana,” kata Bupati.

Pemkab Sumenep langsung menurunkan tim gabungan ke lapangan. Personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri diterjunkan untuk membantu masyarakat, sekaligus melakukan pendataan lanjutan serta penyaluran bantuan darurat. Upaya ini diprioritaskan untuk memastikan para korban segera mendapatkan perlindungan dan kebutuhan pokok.

Bupati menegaskan, kondisi kali ini lebih serius dibanding bencana serupa yang pernah terjadi tujuh tahun lalu. “Pada 2018 lalu, gempa bumi yang juga melanda Pulau Sapudi menyebabkan sebanyak 246 bangunan rusak. Yang saat ini 316,” jelasnya.

Selain rumah warga, kerusakan fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, dan tempat ibadah turut menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Perbaikan infrastruktur publik ini dinilai penting agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal dalam waktu dekat.

Meski gempa utama sudah berlalu, potensi ancaman masih terus diantisipasi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya melaporkan bahwa gempa susulan sudah terjadi hingga lebih dari seratus kali. Pemerintah mengimbau warga tetap waspada, terutama mereka yang rumahnya mengalami kerusakan cukup berat.

Dengan jumlah kerusakan yang lebih besar dibanding 2018, Pemkab Sumenep menekankan perlunya sinergi berbagai pihak, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun lembaga sosial, untuk mempercepat proses pemulihan di Pulau Sapudi. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah