AMLAPURA – Kabupaten Karangasem terus bergulat dengan persoalan tingginya angka kematian akibat bunuh diri. Berdasarkan data yang disampaikan Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta, kasus bunuh diri menunjukkan tren peningkatan. Sebagaimana dilansir dari Radar Bali.id, Pada tahun 2022, tercatat 38 kasus dengan 37 di antaranya melalui gantung diri dan satu kasus menceburkan diri. Tahun 2023 sedikit menurun menjadi 34 kasus, dengan 32 kasus gantung diri dan dua kasus minum racun. Sedangkan hingga November 2024, sudah terjadi 32 kasus bunuh diri.
”Semuanya dengan modus gantung diri. Kondisi ini membutuhkan perhatian serius,” ucap Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta, Rabu (11/12/2024). Sadiarta menuturkan bahwa motif di balik tindakan bunuh diri sangat kompleks. Faktor-faktor seperti depresi, sakit menahun, gangguan mental, permasalahan asmara, dan tekanan ekonomi menjadi pemicu utama terjadinya kasus bunuh diri di wilayah ini.
Merespons situasi tersebut, Polres Karangasem telah merancang sejumlah upaya pencegahan. Melalui program dari Kapolri seperti Jumat Curhat dan Minggu Kasih, pihak kepolisian aktif mengedukasi masyarakat. ”Para Bhabinkamtibmas secara rutin mengimbau warga binaannya untuk saling peduli dan membuka diri ketika menghadapi permasalahan,” tuturnya.
Pihaknya berharap Pemerintah Daerah Karangasem ikut terlibat aktif dalam merancang pola penanganan. Hal ini dilakukan secara komprehensif untuk meminimalisir angka bunuh diri.
”Dibutuhkan pendekatan multidisiplin yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari instansi kesehatan, sosial, hingga masyarakat,” ujarnya.
Upaya pencegahan kata dia, tidak hanya sekadar tugas kepolisian, melainkan tanggung jawab bersama. Dibutuhkan kepedulian, dukungan sosial, dan akses terhadap layanan kesehatan mental untuk membantu masyarakat yang tengah mengalami kesulitan.
Masyarakat Karangasem diharapkan dapat saling mendukung, membuka komunikasi, dan tidak ragu untuk mencari bantuan ketika menghadapi permasalahan yang berat. ”Setiap nyawa memiliki nilai yang tak ternilai dan layak untuk diselamatkan,” tandas Sadiarta. []
Putri Aulia Maharani