Pergi Tanpa Pamit, AH Ditemukan Tewas di Sungai Kendil

Pergi Tanpa Pamit, AH Ditemukan Tewas di Sungai Kendil

KARANGANYAR – Sebuah peristiwa duka menyelimuti warga Desa Jatimulyo, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar, setelah seorang bocah laki-laki berinisial AH (5) ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Kendil, Rabu (16/07/2025). Bocah malang tersebut sempat dinyatakan hilang sehari sebelumnya, setelah meninggalkan rumah neneknya tanpa sepengetahuan siapa pun.

Peristiwa ini bermula pada Selasa (15/07/2025), ketika AH berada di rumah neneknya. Seusai mandi, bocah itu tiba-tiba menghilang tanpa berpamitan. Pihak keluarga yang menyadari kepergiannya langsung melakukan pencarian. Nenek AH bahkan menyisir setiap sudut rumah sebelum memutuskan untuk bertanya kepada warga sekitar.

“Setelah dicari-cari tidak ketemu, neneknya keluar rumah untuk mencari cucunya. Ada tetangga yang melihat korban berada di atas jembatan yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah neneknya,” ungkap Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/07/2025).

Kekhawatiran bahwa AH mungkin jatuh ke sungai pun muncul. Warga bersama keluarga langsung memulai pencarian di sekitar lokasi terakhir bocah itu terlihat. Sayangnya, hingga malam hari, tidak ada tanda-tanda keberadaan bocah tersebut, bahkan dugaan bahwa ia terseret arus belum bisa dipastikan.

Pencarian dilanjutkan keesokan harinya dengan melibatkan tim SAR gabungan. Tim kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Satu tim melakukan penyisiran di daratan hingga radius dua kilometer dari lokasi terakhir, sedangkan tim lainnya menyusuri aliran sungai menggunakan metode body rafting sejauh satu kilometer.

“Sekira pukul 09.00 WIB, korban ditemukan dengan jarak 100 meter dari lokasi terakhir kali terlihat. Korban kemudian dibawa ke rumah duka, dan operasi SAR ditutup,” ujar Hendro.

Ditemukannya jasad AH mengakhiri proses pencarian yang menguras tenaga dan emosi keluarga. Meski demikian, duka mendalam menyelimuti orang tua dan kerabat dekat bocah tersebut.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi orang tua maupun pengasuh untuk lebih waspada terhadap aktivitas anak-anak, terlebih di lingkungan yang dekat dengan lokasi berbahaya seperti sungai, jurang, atau jalan raya. Minimnya pengawasan dapat berakibat fatal, seperti yang terjadi dalam kasus ini.

Pemerintah daerah melalui BPBD juga mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan, serta memperkuat komunikasi antara warga jika mendapati anak kecil yang berada sendirian di lokasi rawan. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews