DENPASAR – Upaya mendukung pemberdayaan masyarakat secara inklusif dan berkelanjutan terus digalakkan oleh PT Pertamina (Persero). Salah satu program nyata yang menonjol adalah pendirian Difel Cafe, sebuah kedai kopi yang dikelola sepenuhnya oleh penyandang disabilitas di bawah naungan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Gantari Jaya.
Inisiatif ini lahir dari kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Fuel Terminal Sanggaran dengan Dinas Sosial Kota Denpasar, dalam semangat membangun ekonomi yang tidak meninggalkan siapa pun. Tak hanya memberikan fasilitas seperti mesin kopi, bahan baku, serta perlengkapan kafe lainnya, Pertamina juga menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi para anggota KUB Gantari Jaya.
Pelatihan tersebut diadakan di Rumah BUMN Pertamina yang berlokasi di Klungkung. Melalui pelatihan ini, para penyandang disabilitas tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, namun juga meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam menjalankan bisnis secara mandiri.
“Kami jadi lebih percaya diri. Melalui pelatihan dan dukungan Pertamina, kami bisa berkembang dan membuktikan bahwa kami juga mampu,” ungkap Ketua KUB Gantari Jaya, I Nyoman Juniarta, atau akrab disapa Jigo, dalam siaran pers yang dirilis Sabtu (12/07/2025).
Pernyataan itu disampaikan Jigo saat kegiatan pasar energi di peresmian Desa Energi Berdikari Kayangan Besakih, sehari sebelumnya. Dalam kesempatan tersebut, para anggota Difel Cafe unjuk kebolehan meracik kopi langsung di hadapan pengunjung acara.
Program ini turut mendapat sambutan positif dari Dinas Sosial Kota Denpasar. Kepala dinas, Laxmy Saraswaty, menyampaikan apresiasinya atas langkah Pertamina yang dinilai nyata mendorong pemberdayaan penyandang disabilitas.
“Kami sangat mengapresiasi hadirnya Pertamina dalam program Difel Cafe sebagai wujud nyata pemberdayaan penyandang disabilitas,” ujar Laxmy. Ia juga berharap program serupa dapat direplikasi di wilayah lain guna menciptakan kota yang lebih inklusif dan ramah disabilitas.
“Program ini tidak hanya membuka ruang partisipasi aktif bagi teman-teman disabilitas, tetapi juga membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berkarya dan berdaya saing,” tandasnya. []
Diyan Febriana Citra.