Petani Tewas Usai Motor Menabrak Pohon Kedondong

Petani Tewas Usai Motor Menabrak Pohon Kedondong

ROTA NDAO – Kecelakaan lalu lintas kembali merenggut nyawa di ruas Jalan Raya Nemberala–Ba’a, Dusun Manggis, Desa Oenitas, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Seorang petani setempat, Petrus (40), meninggal dunia di tempat setelah sepeda motor yang dikendarainya menabrak pohon kedondong, Minggu malam (20/07/2025) sekitar pukul 19.30 Wita.

Kapolsek Rote Barat, Ipda I Gusti Ngurah Wira Setyawan, mengonfirmasi peristiwa tersebut. “Korban meninggal di tempat kejadian perkara (TKP) karena kecelakaan tunggal. Saat itu korban tidak dapat mengendalikan motornya sehingga menabrak pohon besar,” ungkapnya, Senin (21/07/2025).

Keterangan saksi mata Elias Lifu (46) memperkuat kronologi. Ia melihat Petrus melaju kencang dengan sepeda motor Honda Supra Fit hitam berpelat DH 3945 LA di depan rumahnya. Tak lama kemudian, terdengar suara benturan keras.

“Saya langsung menuju sumber suara dan menemukan korban sudah tergeletak di bahu jalan dalam kondisi tidak sadarkan diri,” ujarnya. Elias kemudian menghubungi warga lain, Eston Tarhani, untuk membantu. Keduanya lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek Rote Barat dan Puskesmas Delha.

Ngurah menjelaskan, korban mengalami luka parah di bagian kepala dan tubuh. “Kondisi korban setelah kejadian itu ada keluar darah dari bagian hidung dan telinga kirinya, serta mulut penuh dengan darah. Kemudian terdapat cekungan pada bagian dahi akibat benturan keras dan luka-luka di sekujur tubuhnya,” jelasnya.

Selain tidak mengenakan helm, Petrus juga tidak membawa SIM, STNK, maupun identitas lainnya. Sepeda motornya ditemukan dalam kondisi rusak parah tanpa kaca spion dan pelat nomor.

Kondisi jalan di lokasi kejadian turut disoroti. “Di lokasi itu terdapat tikungan tajam di sebelah kanan dan tanpa lampu penerangan jalan raya,” tambah Ngurah.

Kasat Lantas Polres Rote Ndao, Ipda Ferdi Batuk, menyebutkan bahwa ini adalah kecelakaan tunggal kedua yang menyebabkan kematian di titik jalan yang sama. Ia menilai minimnya infrastruktur dan rendahnya kesadaran keselamatan menjadi kombinasi yang berbahaya.

“Kami berharap masyarakat lebih peduli akan keselamatan diri dan selalu berkendara dengan menaati peraturan lalu lintas,” tegas Ferdi.

Kematian Petrus bukan hanya duka bagi keluarganya, tetapi juga peringatan serius bagi pemangku kebijakan untuk memperhatikan infrastruktur jalan pedesaan. Kurangnya lampu penerangan, tikungan tajam yang tidak diberi rambu, serta ketiadaan pengawasan lalu lintas menjadi faktor risiko yang terus mengancam keselamatan warga. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews