TERNATE – Aktivitas vulkanik Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali meningkat. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu melaporkan gunung tersebut mengalami erupsi pada Sabtu (04/10/2025) dini hari dengan lontaran abu mencapai 600 meter di atas puncak.
“Erupsi sekitar pukul 00.42 WIT dengan ketinggian kolom abu teramati setinggi 600 meter,” ujar petugas PGA Ibu, Richard Chaniago, dalam laporan tertulis yang diterima di Ternate.
Abu vulkanik berwarna kelabu pekat itu terpantau condong ke arah barat. Aktivitas erupsi turut terekam melalui seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sekitar 59 detik. Hingga kini, Gunung Ibu dengan ketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut masih berstatus Waspada atau Level II.
Richard mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak beraktivitas dalam radius berbahaya. “Warga dilarang melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer serta area sektoral sejauh 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara,” katanya.
Selain itu, potensi hujan abu juga menjadi perhatian. Masyarakat diminta mengenakan masker dan kacamata saat beraktivitas di luar ruangan agar terhindar dari gangguan pernapasan maupun iritasi mata.
Di samping itu, ia mengimbau agar warga tetap menjaga ketenangan dan tidak menyebarkan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Seluruh pihak juga diimbau untuk menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya,” tegasnya.
Pemerintah daerah setempat diharapkan terus menjalin koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung serta Pos Pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici. Langkah itu penting agar informasi terkini mengenai kondisi gunung dapat tersampaikan secara cepat dan akurat.
Aktivitas Gunung Ibu menjadi salah satu perhatian serius mengingat kawasan Halmahera Barat merupakan daerah padat penduduk yang berdekatan dengan area gunung api. Erupsi dengan skala kecil sekalipun dapat menimbulkan dampak bagi kehidupan warga, terutama pada sektor kesehatan, lingkungan, dan transportasi.
Meski belum ada laporan kerusakan maupun korban akibat erupsi kali ini, masyarakat tetap diminta bersiap menghadapi kemungkinan aktivitas susulan. Situasi Gunung Ibu menegaskan kembali pentingnya kewaspadaan dini, kesiapan mitigasi bencana, serta kepatuhan masyarakat terhadap instruksi resmi demi meminimalisasi risiko. []
Diyan Febriana Citra.