SEMARANG — Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) tengah mempersiapkan Kejuaraan Tinju dan Kickboxing 2025 memperebutkan Piala Kapolda, yang dijadwalkan berlangsung pada 15–16 November 2025 di Semarang. Ajang ini diharapkan menjadi sarana pembinaan sekaligus wadah penyaluran energi positif bagi generasi muda agar menjauh dari tindakan kekerasan dan tawuran.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto menjelaskan, kejuaraan tersebut merupakan bagian dari upaya preventif kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di kalangan anak muda.
“Mengarahkan semangat kompetitif anak muda ke arah yang lebih produktif,” ujarnya di Semarang, Jumat (10/10/2025.
Artanto menyampaikan bahwa kompetisi ini terbuka bagi masyarakat luas, baik perorangan maupun perwakilan dari klub atau komunitas olahraga bela diri.
“Kami ingin memberi ruang bagi para pemuda yang memiliki semangat tanding tinggi agar bisa menyalurkannya dalam ajang yang positif dan sportif,” katanya.
Menurutnya, kejuaraan tersebut akan dibagi menjadi dua kategori, yakni pertandingan eksibisi dan turnamen resmi. Selain memperebutkan Piala Kapolda, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mencari bibit atlet tinju dan kickboxing potensial dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
“Selain menghibur masyarakat, kejuaraan ini diharapkan menjadi wadah pembinaan dan penyalur energi positif bagi generasi muda,” tambahnya. Ia menekankan pentingnya membangun karakter disiplin, semangat pantang menyerah, dan rasa sportivitas sejak dini melalui kegiatan olahraga.
Lebih lanjut, Artanto menilai bahwa kejuaraan ini juga dapat menjadi media edukatif untuk menekan angka kenakalan remaja.
“Sekaligus sebagai langkah preventif menghindarkan anak muda dari potensi tawuran dan tindak kekerasan lainnya,” tegasnya.
Polda Jateng, lanjutnya, tidak hanya mengedepankan pendekatan hukum dalam menjaga ketertiban, tetapi juga mengupayakan strategi humanis dengan cara mengalihkan energi generasi muda ke bidang yang lebih bermanfaat.
“Kami mengajak para jagoan jalanan agar menyalurkan bakat dan keberaniannya di gelanggang, bukan di jalanan,” kata Artanto.
Ia pun mengundang masyarakat dan pecinta olahraga bela diri untuk turut berpartisipasi, baik sebagai peserta maupun penonton, dengan menjunjung tinggi nilai sportivitas dan solidaritas.
“Mari kita dukung bersama kegiatan positif ini agar lahir generasi muda yang tangguh, disiplin, dan berprestasi,” tuturnya. []
Diyan Febriana Citra.