PEKANBARU – Kepolisian Daerah Riau semakin serius mengintegrasikan pendekatan ramah lingkungan ke dalam aktivitas kepolisian melalui program Green Policing. Salah satu bentuk konkret dari inisiatif ini adalah keterlibatan langsung aparat kepolisian dalam kegiatan edukatif di sekolah, yang tidak hanya menyentuh aspek keamanan, tetapi juga pelestarian lingkungan hidup.
Pada Jumat (18/07/2025), kegiatan ini kembali digelar di SMK Labor Pekanbaru dengan melibatkan 235 siswa. Hadir dalam kegiatan tersebut Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karibianto, didampingi Kasubdit Binpolmas Ditbinmas Polda Riau AKBP Bainar, serta Kepala Sekolah SMK Labor, Drs Hendripides, M.Si.
Kegiatan ini tak sekadar seremonial. Dalam sambutannya, Kombes Anom menyampaikan ajakan kepada para siswa agar tidak hanya memahami pentingnya pelestarian lingkungan secara teori, tetapi juga menerapkannya melalui tindakan nyata. Salah satunya dengan menanam pohon.
“Pohon menghasilkan oksigen, kalau kita sakit di rumah sakit oksigen saja kita beli, ini gratis. Kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya menghirup udara segar secara gratis, dan perlu kita lestarikan pohon tersebut,” ujar Anom.
Program ini dirancang dengan pendekatan yang interaktif. Para siswa tidak hanya diajak menanam pohon bersama, tetapi juga didorong untuk menerapkan gaya hidup bersih dan berwawasan lingkungan, termasuk mengelola sampah dengan bijak serta tidak merusak alam.
Dalam upaya meningkatkan partisipasi aktif, Kombes Anom juga memberikan insentif menarik. Siswa yang menanam dan mendokumentasikan 10 pohon dengan cara mengunggahnya ke media sosial dapat memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM) secara gratis, tentu dengan syarat telah berusia 17 tahun dan memiliki KTP.
“Adik-adik bisa mendapatkan SIM gratis dengan syarat memposting tanam pohon dengan tag akun official IG Kapolda Riau dan Humas Polda Riau,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Labor menyambut baik kolaborasi antara pihak kepolisian dan dunia pendidikan ini. Ia menegaskan bahwa sekolahnya telah lama menanamkan nilai-nilai ekologis kepada para siswa.
“Satu daun satu nyawa, siapa yang memetik, merusak, membunuh daunnya sama dengan membunuh satu nyawa. Jangan dipetik bunga, tidak boleh dipetik, semua lingkungan di sekolah ini tidak boleh diganggu,” ujar Hendripides penuh semangat.
Melalui kegiatan ini, Polda Riau tidak hanya mengajak siswa untuk peduli terhadap lingkungan, tetapi juga menanamkan nilai tanggung jawab sosial, menjadi pelopor perubahan, serta menjadikan sekolah sebagai basis awal dari gerakan hijau yang berkelanjutan. []
Diyan Febriana Citra.