PATI – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati menerapkan rekayasa lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama di sekitar Alun-alun Pati pada Rabu (13/08/2025) pagi. Langkah ini dilakukan untuk memastikan arus kendaraan tetap lancar di tengah aksi unjuk rasa besar yang digelar di depan Kantor Bupati Pati.
Kasat Lantas Polresta Pati, Kompol Riki Fahmi Mubarok, menyampaikan bahwa pengalihan arus mencakup beberapa titik strategis yang mengelilingi kawasan Alun-alun. Jalur tersebut meliputi Jalan Tondonegoro, Jalan R.A. Kartini, Jalan Kyai Saleh, Jalan Rogowongso, Simpang 4 Kalinyar, Jalan Setia Budi, Jalan Pemuda, Jalan Raya Pati, hingga Simpang 3 Taruna Motor.
“Kami mengimbau masyarakat Kabupaten Pati maupun pengendara dari luar daerah untuk sementara waktu menghindari ruas jalan di seputaran Alun-alun Pati,” ujar Kompol Riki dalam keterangan tertulis kepada wartawan.
Rekayasa lalu lintas ini berlaku sejak pukul 07.00 WIB dan akan terus dijalankan hingga aksi penyampaian aspirasi oleh massa Aliansi Masyarakat Pati Bersatu dinyatakan selesai. Menurut Riki, tujuan utama kebijakan ini adalah mencegah terjadinya kemacetan dan memastikan keselamatan pengguna jalan di tengah tingginya mobilitas masyarakat.
Petugas lalu lintas disiagakan di berbagai titik untuk mengatur jalannya kendaraan sekaligus memberikan panduan rute alternatif kepada pengendara. “Kami mengajak semua pihak bekerja sama demi kelancaran dan keselamatan berlalu lintas,” tambahnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan situasi mulai ramai sejak pagi, dengan warga dan massa aksi berdatangan ke depan Kantor Bupati Pati. Gerbang kantor tampak tertutup rapat, dan aparat kepolisian berjaga di dalam maupun di sekitar area.
Beberapa atribut aksi, seperti keranda mayat, terlihat dibawa ke lokasi sebagai simbol protes. Selain itu, sebuah truk tronton diposisikan di depan kantor bupati sebagai penghalang tambahan.
Diketahui, Aliansi Masyarakat Pati Bersatu memusatkan aksinya untuk menyampaikan tuntutan terkait kepemimpinan Bupati Pati, Sudewo. Jumlah massa yang hadir diperkirakan mencapai 100 ribu orang, sehingga aparat menyiapkan langkah-langkah antisipasi sejak dini.
Dengan adanya pengalihan arus ini, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan perjalanan dan memilih jalur alternatif agar aktivitas tetap berjalan lancar. Pihak kepolisian menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama, baik bagi peserta aksi maupun pengguna jalan umum. []
Diyan Febriana Citra.