Prabowo dan DEN Bahas Strategi Hadapi Krisis Global

Prabowo dan DEN Bahas Strategi Hadapi Krisis Global

BOGOR – Di tengah meningkatnya tantangan global yang membayangi perekonomian dunia, Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan penting bersama Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Hambalang, Bogor, pada Kamis (31/07/2025). Rapat strategis ini dipimpin langsung oleh Presiden dan dihadiri oleh Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan serta sejumlah pejabat ekonomi kunci.

Pertemuan tersebut menjadi momen evaluasi dan penyusunan arah kebijakan nasional untuk menghadapi ketidakpastian global yang kini disebut mencapai level tertinggi dalam sejarah modern. Dalam keterangan resmi yang disampaikan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, dijelaskan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan berbagai langkah konkret guna memperkuat fondasi ekonomi nasional.

“Dunia saat ini tengah menghadapi kondisi global yang penuh ketidakpastian bahkan tertinggi dalam sejarah. Situasi ini menuntut kewaspadaan dan kesiapan dalam mengambil langkah-langkah antisipatif,” ujar Teddy, Jumat (01/08/2025).

Kondisi geopolitik yang tidak stabil, fluktuasi nilai tukar, serta ketegangan perdagangan internasional menjadi latar belakang utama diskusi dalam forum tertutup tersebut. Meski begitu, Teddy menegaskan bahwa pemerintah tetap optimis terhadap prospek ekonomi Indonesia.

“Hal ini mencerminkan fundamental ekonomi nasional yang tetap solid,” kata Teddy menambahkan.

Presiden Prabowo, dalam arahannya, menekankan pentingnya penguatan strategi jangka menengah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan daya saing industri domestik. Ia juga meminta jajarannya untuk lebih sigap merespons perkembangan global yang bisa berdampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat.

“Kepala negara pun memberikan arahan agar di tengah ketidakpastian ekonomi global, kita harus tetap waspada dan menyiapkan langkah-langkah konkret untuk menjaga daya tahan serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Teddy.

Dalam forum tersebut, salah satu fokus pembahasan adalah pencapaian Indonesia dalam diplomasi ekonomi, khususnya kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat. Kesepakatan ini dinilai strategis untuk mendorong ekspor nasional dan menarik investasi asing, terutama di sektor padat karya yang memiliki kontribusi signifikan terhadap lapangan kerja.

Lebih jauh, DEN menyoroti pentingnya reformasi regulasi sebagai motor pertumbuhan. Penyederhanaan birokrasi di level pusat dan daerah dinilai akan menjadi katalis percepatan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

“Dalam kesempatan ini, DEN juga menekankan bahwa deregulasi tetap menjadi kunci utama, baik di tingkat pusat maupun daerah. Penyederhanaan regulasi akan menjadi katalis untuk percepatan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Teddy.

Rapat strategis ini menjadi bagian dari komitmen Presiden Prabowo untuk menghadirkan tata kelola ekonomi yang adaptif dan responsif di tengah dinamika global yang terus berubah. Pemerintah menyadari bahwa menghadapi guncangan eksternal membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan arah kebijakan yang konsisten. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews