Prabowo Instruksikan Diskon Tol hingga Tiket Transportasi Selama Nataru

Prabowo Instruksikan Diskon Tol hingga Tiket Transportasi Selama Nataru

Bagikan:

BOGOR – Menjelang meningkatnya mobilitas masyarakat pada masa libur akhir tahun, Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian serius pada aspek keterjangkauan biaya perjalanan. Pemerintah didorong untuk memastikan masyarakat dapat menikmati liburan dengan aman dan nyaman tanpa terbebani ongkos transportasi yang tinggi. Arahan tersebut disampaikan Presiden dalam rapat kesiapan libur akhir tahun bersama jajaran menteri di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/12/2025).

Dalam rapat tersebut, Presiden meminta agar pemerintah memberikan insentif berupa penurunan harga pada sejumlah layanan transportasi dan fasilitas publik. Kebijakan ini diharapkan mampu menjaga kelancaran arus perjalanan sekaligus mendorong pergerakan ekonomi nasional selama periode libur panjang.

“Pemberian insentif terhadap beberapa sektor untuk kelancaran liburan akhir tahun, terutama pengurangan harga secara signifikan untuk tarif jalan tol, tiket pesawat terbang, kereta api, kapal laut, serta fasilitas publik lainnya,” ujar Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya dalam keterangan Setpres, Minggu.

Permintaan Presiden ini dipandang sebagai langkah antisipatif untuk mengurai potensi lonjakan arus mudik dan wisata yang kerap terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru. Penurunan tarif transportasi dinilai dapat mengurangi tekanan biaya bagi masyarakat sekaligus mendistribusikan pergerakan penumpang agar tidak menumpuk pada waktu dan jalur tertentu.

Selain membahas sektor transportasi, rapat juga menyoroti kondisi ekonomi nasional secara umum. Presiden meminta laporan terkini mengenai stabilitas ketahanan pangan serta pergerakan harga kebutuhan pokok. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah meningkatnya konsumsi selama libur akhir tahun.

“Turut dibahas perkembangan terkini perekonomian di Tanah Air, termasuk bea cukai dan pajak,” ujar Teddy.

Pembahasan tersebut mencerminkan kehati-hatian pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara stimulus ekonomi dan stabilitas fiskal. Di satu sisi, insentif transportasi diharapkan mendorong sektor pariwisata dan jasa, sementara di sisi lain pemerintah tetap mencermati penerimaan negara serta distribusi logistik bahan pokok.

Rapat di Hambalang itu turut dihadiri sejumlah menteri lintas sektor yang memiliki peran strategis dalam pengelolaan libur akhir tahun. Hadir di antaranya Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, serta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Kehadiran para menteri tersebut menunjukkan bahwa kebijakan libur akhir tahun tidak hanya menyangkut aspek transportasi, tetapi juga mencakup kesiapan energi, pangan, infrastruktur, hingga pengelolaan fiskal. Pemerintah berupaya memastikan seluruh sektor bekerja selaras agar dampak libur panjang dapat dirasakan secara positif oleh masyarakat luas.

Arahan Presiden untuk memberikan diskon transportasi juga dinilai sebagai sinyal kuat agar kementerian dan lembaga segera berkoordinasi dengan pelaku usaha, termasuk operator tol, maskapai penerbangan, dan perusahaan transportasi lainnya. Implementasi kebijakan ini diharapkan dapat segera diumumkan secara resmi agar masyarakat memperoleh kepastian sebelum merencanakan perjalanan liburan.

Dengan kebijakan tersebut, pemerintah berharap momentum libur akhir tahun dapat menjadi penggerak ekonomi sekaligus memberikan ruang bagi masyarakat untuk menikmati waktu bersama keluarga dengan biaya yang lebih terjangkau dan layanan publik yang optimal. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews