PALANGKA RAYA — Cahaya lilin tampak memenuhi halaman Rektorat Universitas Palangka Raya (UPR) pada Kamis (04/11/2025) malam, ketika lebih dari 800 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Tengah berkumpul untuk menunjukkan empati mereka terhadap korban bencana banjir di Sumatera. Aksi yang diberi tajuk “Solidaritas 1.000 Lilin” itu menjadi simbol dukungan moral sekaligus ajakan untuk meningkatkan kepekaan sosial.
Ketua Pelaksana Aksi, Dida Pramida, menjelaskan bahwa kegiatan ini lahir dari kekhawatiran mahasiswa terhadap musibah yang menimpa masyarakat di daerah lain. Selain menjadi momentum doa bersama, aksi ini juga digelar untuk menggerakkan kepedulian masyarakat yang lebih luas.
“Di sana saudara-saudara kita sedang berduka. Dan pada malam ini kami ingin kita berkumpul memanjatkan doa dan membantu mereka yang tengah kesusahan,” kata Dida.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini seharusnya menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih memahami risiko bencana di wilayah masing-masing. Menurutnya, bencana bukan hanya persoalan cuaca ekstrem, tetapi juga akibat dari kerusakan lingkungan yang semakin meluas. Karena itu, ia menyerukan pentingnya menjaga kelestarian alam.
“Karena bisa jadi bukan hanya di Sumatera yang nanti bisa terjadi bencana. Tapi di daerah lainnya seiring dengan hutan-hutannya yang terus digunduli,” ucapnya.
Rektor UPR, Salampak, juga hadir langsung dalam kegiatan tersebut dan memberikan apresiasi kepada para mahasiswa. Ia menilai antusiasme dan kepedulian mahasiswa menunjukkan kuatnya rasa persatuan antar generasi muda di kampus itu.
“Melalui aksi ini, mari kita saling membantu saudara kita yang saat ini terdampak musibah,” ujarnya.
Selain memberikan dukungan moral, pihak universitas juga berencana menggalang bantuan materiil untuk dikirimkan kepada masyarakat terdampak di Sumatera. Salampak memastikan bahwa bantuan itu akan disalurkan secara terkoordinasi melalui posko resmi yang berada di tiga provinsi terdampak.
“Nanti bantuan akan kami salurkan di posko-posko yang ada di tiga provinsi itu. Semoga apa yang kami lakukan nanti dapat meringankan beban korban yang terdampak,” tuturnya.
Dalam suasana syahdu, lilin pertama dinyalakan oleh Rektor Salampak sebelum kemudian api kecil itu dibagikan kepada ratusan mahasiswa yang berdiri membentuk lingkaran di halaman rektorat. Sinar lilin yang menyala serentak menjadi lambang harapan bahwa solidaritas dari Kalimantan Tengah dapat menjadi sumber kekuatan bagi warga Sumatera yang sedang tertimpa musibah.
Tidak hanya menyalakan lilin, mahasiswa juga mengekspresikan kepedulian mereka melalui puisi, nyanyian, hingga orasi singkat. Suasana haru dan empati terasa mengalir sepanjang acara, menggambarkan bahwa semangat persaudaraan dapat menjangkau jauh melampaui batas wilayah dan pulau. []
Diyan Febriana Citra.

