Rekonstruksi Kematian Brigadir Nurhadi Digelar Tertutup

Rekonstruksi Kematian Brigadir Nurhadi Digelar Tertutup

MATARAM – Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar rekonstruksi kasus kematian Brigadir Nurhadi di Vila Tekek, The Beach House Resort and Spa, Gili Trawangan, Lombok Utara, Senin (11/08/2025). Proses ini menjadi salah satu langkah penting dalam mengungkap penyebab kematian anggota kepolisian tersebut.

Tiga orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Kompol YG, Ipda HC, dan M, dihadirkan langsung dalam rekonstruksi. Ketiganya mengenakan baju tahanan merah dengan tangan diborgol. Mereka tiba di Gili Trawangan menggunakan speedboat dan turun di pantai depan vila sebelum diarahkan menuju lantai dua resort tempat kejadian perkara.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, membenarkan pelaksanaan rekonstruksi tersebut. “Iya,” ujarnya singkat saat ditemui di depan vila yang menjadi lokasi penemuan Brigadir Nurhadi pada 16 April 2025.

Meski menjadi perhatian publik, rekonstruksi dilakukan secara tertutup. Awak media yang hadir tidak diperkenankan memasuki area vila. “Vilanya private, tidak boleh kalau ke dalam, di sini saja,” kata Syarif sambil memasuki area resort.

Setelah beberapa saat, ketiga tersangka diperlihatkan keluar untuk memperagakan sejumlah adegan di area depan resort. Berdasarkan pantauan, pemeran pengganti memerankan sosok Brigadir Nurhadi, sementara tersangka dan saksi P memperagakan adegan yang terjadi di resepsionis serta di Vila Tekek lantai satu.

Rekonstruksi tidak hanya dilakukan di Vila Tekek, tetapi juga di Nanya Hotel and Resort yang lokasinya bersebelahan. Rangkaian adegan ini diharapkan membantu penyidik merekonstruksi alur kejadian dan memastikan kecocokan keterangan para pihak.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tim penyidik Polda NTB, perwakilan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), pengacara keluarga korban, pengacara ketiga tersangka, tim Kejaksaan Tinggi NTB, serta tim inafis.

Kematian Brigadir Nurhadi sebelumnya menimbulkan tanda tanya besar, mengingat jasadnya ditemukan di dasar kolam vila. Proses hukum yang berjalan mendapat sorotan luas, terutama terkait transparansi penanganan dan kemungkinan penambahan pasal terhadap salah satu tersangka.

Pihak kepolisian menegaskan seluruh tahapan dilakukan sesuai prosedur demi memastikan proses hukum berjalan objektif dan adil. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews