SAMARINDA — Peristiwa kebakaran yang melanda sebuah rumah sekaligus warung di Jalan Pelita 4 Blok I-3, RT 26, Kelurahan Sambutan, Kota Samarinda, Senin (04/08/2025) sore, menjadi ujian nyata bagi kecepatan dan koordinasi sistem penanggulangan bencana di wilayah tersebut.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 18.10 WITA itu menghanguskan bangunan seluas 7 x 10 meter yang dihuni oleh pasangan suami istri. Meskipun api melalap seluruh bagian rumah, tidak ada korban jiwa maupun luka yang dilaporkan. Keberhasilan ini tidak lepas dari respons cepat dari berbagai unsur yang terlibat dalam operasi penyelamatan.
“Istrinya lagi nggak enak badan, pas merasa kok panas, dia keluar dan lihat api sudah menyala di bagian atas, di seng rumah,” jelas Ketua RT 26, Hadi Maskun. Saat kejadian, hanya sang istri yang berada di rumah. Sang suami sedang tidak berada di lokasi.
Api diduga berasal dari korsleting listrik di area dapur atau instalasi bagian atas rumah. Namun, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pastinya.
Unit Pemadam Kebakaran Kota Samarinda menerima laporan pada pukul 18.07 WITA. Dengan sigap, mereka tiba di lokasi 16 menit kemudian dan berhasil mengendalikan api kurang dari satu jam setelah kejadian.
“Operasi pemadaman selesai pada pukul 19.00 WITA,” ujar Humas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Samarinda, Herry Suhendra.
Satu unit mobil damkar dengan lima personel diturunkan langsung ke lokasi. Namun, penanganan tak hanya bergantung pada Disdamkarmat. Sejumlah unsur turut memberikan dukungan, di antaranya Redkar, PMK swasta, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Polsek, Babinsa, Palang Merah Indonesia (PMI), serta layanan darurat Samarinda Siaga 112.
Kolaborasi antarinstansi ini menjadi bukti bahwa penanganan bencana, meskipun dalam skala terbatas, membutuhkan sinergi lintas sektor yang solid. Keberhasilan pemadaman dalam waktu singkat juga menunjukkan efektivitas sistem pelaporan warga yang responsif dan jalur koordinasi yang berjalan baik.
Sementara itu, warga sekitar turut membantu proses evakuasi dan pencegahan agar api tidak merembet ke bangunan di sekitarnya. Partisipasi masyarakat dalam kondisi darurat semacam ini dinilai penting untuk meminimalkan dampak kerusakan lebih luas.
Pasca kejadian, warga setempat mengharapkan adanya evaluasi serta peningkatan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran rumah tinggal, khususnya yang juga difungsikan sebagai tempat usaha kecil. Pemerintah daerah diharapkan turut mendorong pemeriksaan instalasi listrik secara berkala guna mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari. []
Diyan Febriana Citra.