TANJUNG BALAI – Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara membongkar kasus penyelundupan narkoba dengan modus yang tidak biasa, sabu-sabu disembunyikan dalam makam warga. Kasus ini menyeret dua tersangka yang merupakan saudara kandung, masing-masing berinisial AR (35) dan MR (51).
“Kedua tersangka merupakan saudara kandung, kakak beradik,” kata Direktur Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, dalam keterangan tertulis, Kamis (29/05/2025).
Pengungkapan kasus bermula dari informasi yang diterima kepolisian pada Jumat, 23 Mei 2025. Laporan tersebut menyebut adanya pengiriman narkotika jenis sabu dari perairan Malaysia menuju wilayah Tanjung Balai. Setelah melakukan penyelidikan intensif, aparat mengamankan AR di kawasan Jembatan Titi Harkat, Teluk Nibung, Tanjung Balai. Dari tangan tersangka, polisi menyita 7 kilogram sabu.
“Informasi tersebut kita selidiki dan tim berhasil menangkap tersangka AR beserta 7 kilogram sabu,” jelas Jean Calvijn.
Hasil interogasi terhadap AR mengarahkan petugas kepada tersangka lainnya, MR, yang merupakan kakak kandungnya. MR ditangkap di kediamannya di Jalan Pasar Baru, Tanjung Balai. Kepada penyidik, MR mengaku menyimpan 2 kilogram sabu lainnya dengan cara menguburkannya di dua makam warga yang berada di belakang rumahnya.
“Tersangka MR ini menyembunyikan 2 kilogram sabu dengan cara ditanam ke dalam dua kuburan warga di belakang rumahnya,” ujar Jean.
Modus ini diduga untuk mengelabui petugas. Namun, upaya tersebut gagal setelah penyidik menemukan barang bukti yang dikubur secara dangkal di atas makam.
“Dia hanya menanamnya di permukaan saja, tidak sampai ke dalam. Tujuannya hanya untuk mengecoh petugas,” imbuh Jean.
Saat ini, kedua tersangka telah diamankan di Polda Sumut untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Polisi juga tengah mendalami jaringan pelaku, termasuk mengejar sosok yang diduga mengendalikan operasi penyelundupan ini dari luar negeri. []
Diyan Febriana Citra.