Satpol PP Samarinda Tertibkan PKL Bandel di Depan Islamic Center

Satpol PP Samarinda Tertibkan PKL Bandel di Depan Islamic Center

Bagikan:

SAMARINDA – Upaya menjaga ketertiban ruang publik kembali diuji di Kota Samarinda. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terpaksa turun tangan menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang tetap berjualan di kawasan Taman Kupu-Kupu, tepat di depan Masjid Islamic Center, meski sudah berulang kali diimbau. Penertiban dilakukan Selasa sore (04/11/2025) dan menjadi bagian dari operasi rutin pengawasan fasilitas umum.

Aksi penertiban ini bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, petugas telah memberikan peringatan dan sosialisasi agar pedagang tidak menggunakan trotoar dan area publik sebagai tempat usaha. Namun, sebagian pedagang masih bertahan dengan alasan lokasi tersebut lebih strategis dan ramai pengunjung.

Kepala Satpol PP Kota Samarinda, Anis Siswantini, menegaskan langkah tegas itu diambil bukan untuk mematikan mata pencaharian warga, melainkan demi menjaga ketertiban umum serta keindahan wajah kota.

“Sore ini kami kembali melakukan penertiban di depan Masjid Islamic Center. Padahal sudah sering kami imbau agar tidak berjualan di trotoar,” ujar Anis.

Ia menjelaskan, aktivitas perdagangan di area tersebut melanggar aturan tata ruang kota dan sering mengganggu kenyamanan jemaah serta wisatawan religi yang datang ke masjid terbesar di Kalimantan Timur itu.

Namun, menjaga keteraturan di kawasan ramai seperti Islamic Center bukan hal mudah. Anis mengungkapkan keterbatasan personel menjadi kendala utama dalam menegakkan aturan.

“Petugas kami hanya empat sampai enam orang per shift. Kadang mereka dilawan saat mengimbau,” jelasnya.

Dalam operasi kali ini, delapan rombong pedagang kembali diamankan. Menurut Anis, beberapa di antaranya adalah milik PKL yang sebelumnya juga sudah pernah ditertibkan namun tetap kembali berjualan di lokasi yang sama.

“Rombong yang pertama sudah kami angkut, lalu disuruh sidang tapi tidak datang. Sekarang kami angkut lagi, masih juga tidak datang,” ungkapnya.

Meski sempat terjadi gesekan kecil antara petugas dan pedagang, suasana penertiban kali ini berlangsung lebih terkendali dibanding operasi sebelumnya yang sering diwarnai perlawanan fisik. Petugas juga terpaksa menahan KTP dan payung pedagang sebagai jaminan karena keterbatasan armada pengangkut.

Anis menjelaskan, pemerintah sebenarnya telah menyiapkan alternatif lokasi bagi para pedagang agar tetap bisa berjualan dengan aman dan legal.

“Sebetulnya mereka sudah dikasih tahu untuk pindah ke Pasar Kedondong, tapi mungkin memang tidak mau,” pungkasnya.

Pemkot Samarinda berharap para PKL dapat lebih kooperatif dalam mematuhi aturan, mengingat kawasan Islamic Center bukan hanya ikon keagamaan, tetapi juga destinasi wisata unggulan kota. Dengan penataan yang lebih baik, pemerintah yakin aktivitas ekonomi rakyat tetap bisa berjalan tanpa mengorbankan keteraturan dan keindahan kota. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews