BANJARBARU – Musibah kebakaran kembali melanda fasilitas pendidikan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kemuning 2 di Kecamatan Banjarbaru Selatan dilaporkan mengalami kebakaran hebat pada Senin (20/10/2025) malam, yang mengakibatkan rusaknya ruang guru dan sebagian ruang kepala sekolah. Insiden ini menimbulkan kerugian besar karena seluruh berkas penting, termasuk rapor siswa dan dokumen administrasi guru, hangus terbakar.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pemadam Kebakaran Kota Banjarbaru, Syafrullah, menjelaskan bahwa api pertama kali terlihat di ruang guru sebelum merambat ke ruangan kepala sekolah.
“Kerusakan ruang guru mencapai 90 persen dan sedikit ruang kepala sekolah,” ujarnya kepada wartawan di lokasi kejadian.
Belasan armada pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengendalikan api. Setelah berjuang selama sekitar 30 menit, petugas akhirnya berhasil memadamkan kobaran api. Syafrullah menambahkan bahwa penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. “Untuk penyebab kebakaran biar polisi yang menyampaikan,” katanya.
Bagi pihak sekolah, kejadian ini menjadi pukulan berat. Kepala SDN Kemuning 2, Dwi Timorita, mengungkapkan bahwa hampir seluruh dokumen administrasi dan perlengkapan kantor musnah terbakar.
“Ruang guru itu terbakar semua. Di dalam situ administrasi guru, ATK dan ada lemari-lemari untuk penyimpanan rapor,” jelas Dwi.
Menurutnya, ruang guru merupakan pusat kegiatan administratif sekolah, tempat penyimpanan data penting seperti rapor siswa, berkas kepegawaian, hingga arsip kegiatan belajar. Kehilangan seluruh dokumen tersebut tidak hanya berdampak pada guru, tetapi juga pada proses akademik siswa.
Ironisnya, kebakaran ini bukan yang pertama kali terjadi di sekolah tersebut. Dwi mengungkapkan bahwa insiden serupa juga sempat melanda SDN Kemuning 2 pada Februari 2025.
“Ini kebakaran kedua tahun ini,” ujarnya dengan nada prihatin.
Untuk sementara waktu, pihak sekolah memutuskan mengalihkan proses belajar mengajar secara daring. Langkah ini diambil agar kegiatan pendidikan tetap berjalan sambil menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian dan perbaikan fasilitas yang rusak.
“Sementara daring dulu sampai selesai penyelidikan polisi,” pungkas Dwi.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya sistem keamanan kebakaran di lingkungan pendidikan. Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan evaluasi terhadap fasilitas sekolah agar kejadian serupa tidak terulang. Selain itu, upaya digitalisasi data pendidikan juga dinilai penting agar dokumen penting seperti rapor dan arsip guru tidak hilang saat terjadi bencana. []
Diyan Febriana Citra.