Sekolah Rakyat Samarinda Siap Dibangun Desember 2025

Sekolah Rakyat Samarinda Siap Dibangun Desember 2025

Bagikan:

SAMARINDA — Upaya pemerataan akses pendidikan berkualitas di Indonesia mulai menunjukkan hasil nyata. Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menjadi salah satu daerah yang bersiap menyambut pembangunan Sekolah Rakyat (SR), sebuah program nasional yang digagas pemerintah pusat untuk memberikan layanan pendidikan setara bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memastikan, peletakan batu pertama proyek Sekolah Rakyat akan dilakukan pada 2 Desember 2025 mendatang di kawasan Kecamatan Palaran. Proyek tersebut merupakan salah satu dari 104 sekolah yang dibangun di seluruh Indonesia, dan menariknya, Samarinda menjadi satu-satunya kota di Kalimantan Timur yang masuk dalam daftar pembangunan tahap pertama.

Kepala Disdikbud Samarinda, Asli Nuryadin, menyampaikan bahwa nilai kontrak proyek tersebut mencapai sekitar Rp 280 miliar, dan seluruh dokumen kontrak fisik sudah siap untuk ditandatangani.

“Nilainya sekitar Rp 280 miliar. Dari 104 sekolah yang dibangun se-Indonesia, Samarinda menjadi satu-satunya kota di Kalimantan Timur yang terpilih,” jelasnya, Rabu (12/11/2025).

Pembangunan sekolah ini ditargetkan selesai dalam waktu enam bulan dan dapat digunakan pada tahun ajaran baru Juli 2026. Pemerintah pusat menekankan bahwa kualitas pembangunan harus sesuai standar nasional karena proyek ini menjadi salah satu model sekolah percontohan.

“Artinya, pembangunan harus betul-betul qualified karena tahun ajaran depan sudah mulai digunakan,” ujar Asli.

Asli mengungkapkan, pemerintah pusat melalui rapat nasional di Bali telah meminta seluruh daerah mempercepat tahapan pembangunan. Di Samarinda, salah satu kendala awal yang sempat muncul adalah status sertifikat lahan, namun kini telah diatasi dengan dukungan ATR/BPN.

“Dari ATR/BPN sudah kami daftarkan. Kami juga minta dukungan pusat supaya percepatannya dibantu. Sebab proyek ini dikawal langsung oleh pemerintah pusat,” terangnya.

Selain gedung utama, Airin memastikan fasilitas pendukung seperti listrik, jaringan air, serta koneksi fiber optic turut disiapkan agar operasional sekolah berjalan lancar sejak awal.

“Makanya kami ingin ada koordinasi dengan PLN dan Diskominfo dalam rapat lanjutan, supaya semua fasilitas pendukung disiapkan sejak awal,” katanya.

Sekolah Rakyat dirancang sebagai lembaga pendidikan berstandar tinggi dan berorientasi pada keadilan sosial. Fasilitasnya akan meliputi ruang belajar modern, dapur umum, hingga laptop untuk setiap peserta didik. Program ini menargetkan anak-anak dari keluarga tidak mampu agar memperoleh pendidikan yang setara dengan sekolah unggulan lainnya.

“Ini sekolah yang memanusiakan manusia. Masyarakat kurang mampu akan menikmati fasilitas pendidikan yang layak dan modern. Bayangkan, nilainya Rp 48 juta per anak per tahun, semua ditanggung,” tegas Asli.

Ia berharap, masyarakat Samarinda menyambut baik proyek pendidikan strategis ini. Menurutnya, sempat ada keraguan dari warga karena bangunannya belum terlihat secara fisik.

“Harusnya orang berbondong-bondong ke sekolah ini. Mungkin karena bangunannya belum terlihat, jadi masih ada yang ragu. Tapi kriterianya sederhana, makin miskin, makin prioritas,” pungkasnya.

Dengan terwujudnya proyek ini, Samarinda diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan pemerataan pendidikan dan kesempatan belajar yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews