SEMARANG – Empat anak dilaporkan terpisah dari orang tua mereka saat gelaran Semarang Night Carnival (SNC) 2025 yang berlangsung meriah di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu (04/05/2025) malam. Peristiwa tersebut terjadi di tengah padatnya kerumunan penonton yang memadati kawasan acara.
Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, Marthen Stevanus Dacosta, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa anak-anak tersebut terpisah dari orang tua karena kelalaian pengawasan serta pengaruh dari teman sebaya. “Total ada 4 anak dan penyebabnya lepas dari pengawasan orang tua karena diajak temannya,” ujar Marthen saat dikonfirmasi pada Senin (05/05/2025).
Menurut informasi yang dihimpun, keempat anak tersebut kesulitan kembali ke lokasi semula setelah terpisah karena kondisi di lapangan yang sangat padat. Marthen menambahkan bahwa tingginya antusiasme warga, ditambah penampilan dari musisi Ndarboy Genk, menyebabkan situasi menjadi semakin tidak terkendali. “Tidak bisa kembali bertemu orang tua karena banyaknya orang yang antusias menyaksikan SNC dan penampilan Ndarboy Genk,” lanjutnya.
Semarang Night Carnival tahun ini memang menyedot perhatian besar dari masyarakat, baik dari dalam maupun luar kota. Acara yang dikenal menampilkan kostum dan parade bertema budaya ini selalu menjadi daya tarik tahunan. Bahkan, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng sebelumnya sempat menyampaikan apresiasi atas semangat warga yang hadir memeriahkan kegiatan tersebut.
Namun, insiden hilangnya anak di tengah kerumunan menimbulkan keprihatinan tersendiri. Otoritas setempat mengingatkan agar masyarakat lebih waspada dan tidak lengah dalam menjaga anggota keluarga, terutama anak-anak, saat berada di tempat umum yang ramai.
Pihak Satpol PP dan aparat kepolisian langsung bergerak cepat setelah menerima laporan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi apakah keempat anak telah ditemukan. Penyelidikan dan pencarian masih terus dilakukan.
Panitia SNC juga diimbau untuk meningkatkan pengawasan serta menyiapkan prosedur pengamanan yang lebih ketat di tahun-tahun mendatang, guna mencegah insiden serupa terjadi kembali. []
Diyan Febriana Citra.