Semeru Erupsi Lagi, Abu Capai 700 Meter

Semeru Erupsi Lagi, Abu Capai 700 Meter

LUMAJANG – Gunung Semeru, gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik. Pada Kamis pagi (22/05/2025), gunung tersebut mengalami dua kali erupsi dalam selang waktu kurang dari satu jam.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, melaporkan bahwa erupsi pertama terjadi pada pukul 05.34 WIB. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 600 meter dari puncak, atau sekitar 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl).

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat,” kata Yadi.

Tak berselang lama, pada pukul 06.17 WIB, Semeru kembali meletus. Letusan kedua tercatat lebih tinggi, dengan kolom abu mencapai sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 mdpl.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 06.17 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak,” ungkap Yadi.

Kolom abu dari letusan kedua berwarna kelabu pekat dan condong ke arah barat daya dan barat. Aktivitas vulkanik ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 140 detik. Sementara erupsi sebelumnya berdurasi lebih panjang, yakni 154 detik.

Seiring meningkatnya aktivitas vulkanik, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali menegaskan status Gunung Semeru masih berada pada Level II atau Waspada. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius delapan kilometer dari pusat erupsi, khususnya di sektor tenggara di sepanjang aliran Besuk Kobokan.

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak,” tambah Yadi.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak berada dalam radius tiga kilometer dari kawah, karena berisiko terkena lontaran batu pijar. Selain itu, warga di sekitar aliran sungai diminta untuk tetap waspada terhadap potensi awan panas guguran, lava, dan lahar hujan, terutama di daerah aliran sungai seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta anak sungai lainnya yang berhulu di Gunung Semeru.

Pemerintah daerah dan instansi terkait terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik gunung tersebut dan mengimbau warga untuk mengikuti arahan dari otoritas resmi guna menghindari risiko bencana. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews