SAMARINDA — Suasana tenang di kawasan Jalan Syaharani Dahlan, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Samarinda Seberang, mendadak berubah geger pada Kamis (04/12/2025) malam. Seorang pria berusia sekitar 54 tahun ditemukan meninggal dunia di dalam rumah kontrakannya sekitar pukul 19.00 WITA. Temuan ini berawal dari rasa curiga rekan kerja yang selama beberapa hari terakhir kehilangan kabar dari korban.
Pria tersebut diketahui bekerja sebagai karyawan di sektor pertambangan di Samarinda. Rekan-rekannya menyebut korban biasanya aktif berkomunikasi dan jarang absen tanpa pemberitahuan. Karena itu, ketika ia tidak masuk kerja dan tak merespons pesan di WhatsApp, mereka memutuskan untuk mendatangi rumah kontrakannya guna memastikan kondisinya.
Pamapta 3 Polresta Samarinda, Ipda Riyan Rizki Hidayat, menjelaskan bahwa keganjilan mulai dirasakan sejak hari kedua korban tidak memberikan kabar. Setelah berulang kali dihubungi tanpa jawaban, kekhawatiran rekan-rekannya semakin besar.
“Saat itu, rumah dalam keadaan terkunci rapat. Setelah bermusyawarah, diputuskan untuk mendobrak pintu karena diduga terjadi sesuatu yang membahayakan. Begitu pintu berhasil dibuka, korban ditemukan sudah tidak bernyawa,” ungkapnya.
Setelah laporan diterima, Tim Inafis Polresta Samarinda bersama PMI Kota Samarinda langsung turun ke lokasi untuk melakukan serangkaian identifikasi awal. Petugas memastikan area kontrakan diamankan dan sejumlah barang diperiksa guna mengumpulkan data yang dapat membantu proses penyelidikan.
Hingga kini, kepolisian masih menelusuri kemungkinan penyebab kematian korban. Ipda Riyan menegaskan bahwa pihaknya belum bisa memastikan apakah korban meninggal karena faktor kesehatan atau terdapat unsur lain yang perlu dicurigai.
“Untuk sementara kami masih melakukan penyelidikan apakah korban meninggal karena sakit atau ada tanda-tanda kekerasan,” kata Riyan.
Dalam pemeriksaan awal, polisi juga memastikan bahwa korban tinggal seorang diri di kontrakan tersebut. Kondisi ini membuat rekan kerja menjadi pihak yang paling cepat menyadari adanya sesuatu yang tidak wajar. Sementara itu, keluarga korban yang berada di Balikpapan telah mendapat pemberitahuan resmi mengenai kejadian tersebut.
“Pihak keluarga berada di Balikpapan,” jelas Ipda Riyan.
Untuk keperluan visum serta pemeriksaan medis lanjutan, jenazah kemudian dievakuasi menuju Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.
“Untuk sementara, korban yang meninggal dunia kita evakuasi ke Rumah Sakit AWS,” ucapnya.
Polisi saat ini masih memeriksa kondisi rumah kontrakan, mengumpulkan keterangan saksi, serta menunggu hasil pemeriksaan medis untuk memastikan ada atau tidaknya tanda-tanda kekerasan. Kepolisian menegaskan bahwa penyebab kematian baru dapat disimpulkan setelah seluruh rangkaian analisis rampung dilakukan. []
Diyan Febriana Citra.

