Tak Lagi Demo, Warga Pati Tekan KPK Lewat Surat Massal

Tak Lagi Demo, Warga Pati Tekan KPK Lewat Surat Massal

PATI – Tekanan publik terhadap Bupati Pati, Sudewo, terus menguat. Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) menegaskan akan menggelar aksi pada Senin (25/08/2025), namun kali ini bukan berupa demonstrasi di jalan, melainkan pengiriman surat massal ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Kantor Pos Pati.

Spanduk ajakan aksi telah terpasang di Posko AMPB yang berada tepat di depan Kantor Bupati Pati, di bawah videotron kompleks Alun-Alun Pati, sejak Kamis petang (21/08/2025). Melalui spanduk itu, AMPB mengajak ribuan warga Pati menuliskan aspirasi mereka kepada KPK, dengan satu pesan utama mendesak lembaga antirasuah segera memeriksa dan menangkap Bupati Sudewo atas dugaan keterlibatan dalam kasus suap proyek di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).

Koordinator AMPB, Supriyono alias Botok, menjelaskan bahwa aksi ini berbentuk pengiriman surat serentak. “Besok 25 Agustus 2025 kami dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu ada agenda berkirim surat. Satu orang satu surat. Intinya KPK agar segera menangkap Bupati Sudewo. Titik kumpul di Alun-Alun Pati, nanti kami jalan bareng-bareng ke Kantor Pos Pati. Perkiraan ribuan orang,” ujarnya.

Untuk memudahkan warga, AMPB telah menyiapkan format surat atau blangko. Namun, warga juga diperbolehkan menulis dengan kata-kata sendiri. “Format surat kami sediakan, tapi bisa juga ditulis singkat ‘Tangkap Bupati Sudewo’. Terus dikasih nama, misalnya Agus, dan tanda tangan, sudah cukup,” terang Botok.

Menurutnya, aksi ini berbeda dari demonstrasi konvensional karena tidak ada orasi ataupun pengeras suara. Fokus utama adalah penyampaian aspirasi dalam bentuk tertulis. “Warga kirim surat. Kalau KPK tidak menanggapi surat warga Pati, jangan salahkan kalau tanggal 2-3 September 2025 nanti warga Pati marah-marah di Gedung KPK di Jakarta,” tegas Botok.

AMPB memang telah menyiapkan rencana aksi lanjutan berupa unjuk rasa besar-besaran di depan Gedung KPK pada awal September 2025 mendatang. Rombongan massa direncanakan berangkat dari Pati pada 31 Agustus 2025 dengan menggunakan bus dan truk bantuan donatur. Hingga kini, sudah ada 30 truk dan tiga bus yang disiapkan.

Pendanaan aksi diperoleh dari donasi masyarakat. Dalam dua hari pertama penggalangan dana, AMPB berhasil mengumpulkan Rp16,4 juta. Jumlah itu terus bertambah seiring tingginya antusiasme warga Pati untuk berpartisipasi. “Itu donasi per tadi malam. Untuk yang hari ini belum dihitung. Ini memang persiapan untuk operasional ke Jakarta. Alhamdulillah antusiasme masyarakat Pati untuk berdonasi sangat bagus. Kami siap menggeruduk KPK,” tandas Botok.

Gerakan AMPB menambah panjang daftar desakan terhadap Bupati Sudewo. Sebelumnya, sebuah petisi bertajuk “Pati Bergerak” menyerukan pemakzulan bupati yang baru beberapa bulan menjabat itu. Kini, strategi baru berupa “surat massal” diharapkan bisa memperkuat tekanan moral sekaligus memberi pesan bahwa masyarakat Pati semakin kompak menuntut akuntabilitas kepemimpinan daerahnya. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews