Tanggul Jebol, Enam Desa di Kebumen Terendam Banjir

Tanggul Jebol, Enam Desa di Kebumen Terendam Banjir

Bagikan:

KEBUMEN – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, sejak Minggu (09/11/2025) sore hingga malam, menyebabkan banjir melanda sejumlah wilayah. Genangan air meluas di Kecamatan Karanganyar, Pejagoan, dan Adimulyo, merendam permukiman warga, jalan utama, serta area pertanian.

Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kebumen, banjir mulai terjadi sekitar pukul 15.00 WIB dan bertahan hingga pukul 22.30 WIB. Sebanyak enam desa dan kelurahan terdampak, dengan total lebih dari 700 kepala keluarga atau sekitar 2.300 jiwa merasakan dampaknya.

Wilayah terparah berada di Desa Candi, Kecamatan Karanganyar, dengan ketinggian air antara 30 hingga 50 sentimeter. Di lokasi ini, tercatat 273 kepala keluarga atau 876 jiwa terdampak banjir. Sementara di Kelurahan Panjatan, tanggul sungai dilaporkan jebol hingga menyebabkan air meluap ke jalan dan kawasan pemukiman. Sedikitnya 187 kepala keluarga (579 jiwa) terdampak, dan sepuluh warga harus mengungsi untuk sementara waktu.

“Curah hujan sejak sore hingga malam cukup tinggi. Beberapa wilayah tidak mampu menampung debit air, apalagi dengan kondisi tanggul di Kelurahan Panjatan yang jebol, sehingga air meluap ke permukiman warga,” ujar Kepala Seksi Humas BPBD Kebumen, Heri Purwanto, Senin (10/11/2025).

Selain dua wilayah tersebut, banjir juga melanda Desa Karangkemiri, Kelurahan Plarangan, Desa Peniron di Kecamatan Pejagoan, serta Desa Pekuwon di Kecamatan Adimulyo. Di Peniron, sebagian bahu jembatan bahkan dilaporkan terbawa arus deras. Hingga Minggu malam, debit air di beberapa lokasi masih terus meningkat.

BPBD Kebumen telah menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan asesmen dan membantu proses evakuasi. Sejumlah relawan kebencanaan juga dikerahkan membantu warga yang rumahnya masih tergenang air.

“Tim kami masih melakukan kaji cepat di lapangan. Di beberapa wilayah seperti Karangkemiri, Plarangan, dan Candi, air mulai surut, namun di Panjatan dan Pekuwon masih tinggi,” tambah Heri.

Meski tidak ada laporan korban jiwa, sebagian warga memilih mengungsi ke tempat aman hingga kondisi membaik. “Korban jiwa nihil, tapi ada sekitar sepuluh orang dari Panjatan yang sempat kami evakuasi,” jelasnya.

BPBD terus melakukan pemantauan terhadap kondisi sungai dan tanggul di titik rawan banjir. Warga diimbau tetap siaga, terutama bagi mereka yang tinggal di dekat aliran sungai.

“Kami minta masyarakat waspada, terutama saat malam hari dan hujan deras berlangsung lama. Bila air mulai naik, segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi,” pungkas Heri. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews