Tebing Longsor di Megamendung, Satu Rumah Terdampak

Tebing Longsor di Megamendung, Satu Rumah Terdampak

BOGOR – Hujan deras yang mengguyur wilayah Puncak, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kembali memicu bencana tanah longsor. Peristiwa yang terjadi pada Selasa (16/07/2025) itu menyebabkan satu rumah warga mengalami kerusakan serius di bagian dapur dan kamar mandi akibat terjangan longsor dari tebing setinggi 10 meter.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, mengonfirmasi bahwa tebing yang longsor memiliki dimensi sekitar 10 meter tinggi, 8 meter panjang, dan 3 meter lebar. Longsor tersebut dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan tersebut selama beberapa waktu.

“Hujan deras yang berlangsung cukup lama mengakibatkan tebing tanah longsor dan berdampak langsung terhadap satu rumah warga. Selain kerusakan yang sudah terjadi, dua rumah lainnya juga dalam kondisi terancam,” ungkap Adam, Rabu (16/07/2025).

Usai menerima laporan dari warga, tim BPBD segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penanganan awal dan pendataan. Material longsoran saat ini masih dalam proses pembersihan yang dilakukan secara gotong royong oleh tim BPBD bersama warga sekitar.

Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini. Penghuni rumah yang terdampak juga belum diungsikan karena rumah dinilai masih layak untuk ditinggali sementara waktu.

“Korban luka maupun jiwa nihil. Warga masih tinggal di rumah yang terdampak. Namun kami tetap mengimbau agar tetap waspada karena ada potensi longsor susulan,” kata Adam.

Kerusakan pada rumah belum dapat diperbaiki secara permanen. Adam menekankan pentingnya penanganan lanjutan, termasuk kemungkinan pembangunan penahan tebing atau relokasi hunian yang berada di jalur rawan longsor.

Peristiwa ini kembali mengingatkan bahwa kawasan Puncak termasuk dalam wilayah dengan risiko bencana geologis yang tinggi, terutama pada musim hujan. Curah hujan yang deras dan kontur tanah yang labil menjadikan kawasan ini sangat rentan terhadap bencana longsor.

Pemerintah daerah melalui BPBD mengimbau masyarakat untuk lebih siaga dan melaporkan tanda-tanda awal potensi longsor seperti retakan tanah, suara gemuruh, atau aliran air yang berubah. Upaya mitigasi bencana, seperti penguatan struktur bangunan, reboisasi lereng, dan edukasi kebencanaan di komunitas lokal, perlu menjadi prioritas bersama agar kejadian serupa tidak kembali mengancam keselamatan warga. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews