JAYAPURA — Kebakaran hebat kembali terjadi di kawasan padat penduduk di Kelurahan Abe Pantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (09/07/2025) sore. Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 15.30 WIT itu menyebabkan tiga rumah kayu hangus terbakar hingga rata dengan tanah. Meskipun peristiwa tersebut menyisakan kerugian yang cukup besar, aksi spontan dan gotong royong warga patut menjadi sorotan utama.
Saat api mulai menjalar cepat akibat tiupan angin dan material bangunan yang mudah terbakar, warga sekitar tidak menunggu bantuan datang. Mereka langsung bertindak cepat dengan menggunakan peralatan seadanya untuk memadamkan api dan mencegah penyebarannya ke rumah lain. Beberapa bahkan merobohkan bagian rumah yang sudah terbakar dengan melemparkan batu, upaya yang ternyata cukup berhasil menghalau api.
“Upaya yang dilakukan warga ini tergolong berhasil, meskipun ada tiga rumah yang hangus terbakar dan tidak dapat diselamatkan,” ujar seorang saksi mata di lokasi kejadian.
Namun suasana menjadi memanas ketika mobil pemadam kebakaran akhirnya tiba. Sebagian warga sempat menolak kehadiran petugas pemadam, karena menganggap api telah berhasil dikendalikan oleh mereka.
“Api sudah berhasil dipadamkan oleh warga,” kata salah satu warga yang enggan disebut namanya. Meski demikian, warga akhirnya mengizinkan petugas menyelesaikan tugas mereka memadamkan sisa-sisa api dan mengamankan lokasi.
Pendeta Pilemon, Gembala Gereja GIDI, menyatakan bahwa rumah yang terbakar adalah milik tiga mahasiswa yang juga merupakan jemaat gerejanya, yakni Galih Guat, Anita Elabi, dan Yikwa Pagawak.
“Ketiga rumah yang terbakar ini merupakan warga jemaat kami. Setelah kebakaran, kami akan bertemu untuk membicarakan langkah selanjutnya bersama pihak RT/RW,” ujarnya.
Pdt. Pilemon juga menyampaikan harapannya agar Pemerintah Kota Jayapura segera memberikan bantuan kepada para korban, sebagai wujud kepedulian atas musibah yang menimpa warga.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jayapura, Margaretha Kirana, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran, terdiri atas satu unit water supply, dua unit monitor, serta satu unit mobil milik PDAM. Ia menyebutkan bahwa kecepatan rambat api diperparah oleh kondisi angin dan bahan bangunan yang mudah terbakar.
“Api merambat begitu cepat karena kondisi angin cukup kencang dan bangunan yang mudah terbakar,” ujarnya. Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, meskipun kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih diselidiki oleh pihak kepolisian dari Polsek Abepura bersama tim Inafis Polresta Jayapura Kota. []
Diyan Febriana Citra.