PAREPARE– Suasana pagi di Kelurahan Bukit Harapan, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, mendadak mencekam ketika kobaran api melahap tiga rumah panggung yang berada tepat di belakang Kantor Polsek Soreang, Jumat (18/07/2025) sekitar pukul 06.45 WITA. Peristiwa ini diawali dengan suara ledakan yang membuat warga sekitar sontak keluar rumah.
Salah seorang saksi mata, Jufri, yang sedang melintas di lokasi kejadian, mengungkapkan bahwa dirinya melihat percikan api disertai suara meletup dari salah satu rumah. Tanpa pikir panjang, ia langsung berteriak memberi tahu warga sekitar.
“Waktu lewat tadi saya lihat ada api yang jatuh dari atas rumahnya. Seperti ada meletus. Jadi saya teriaki, ada api menyala,” ucap Jufri.
Sayangnya, pemilik rumah yang menjadi titik awal kebakaran sedang tidak berada di tempat. Menurut Jufri, pemilik rumah tersebut saat itu sedang mengantar anaknya ke sekolah. Ketidakhadiran penghuni membuat api cepat menyebar ke bangunan rumah lainnya yang berkontruksi kayu, sehingga mempercepat proses pembakaran.
Kebakaran hebat itu membuat warga panik. Camat Soreang, Awaluddin, yang tiba di lokasi tidak lama setelah api membesar, mengaku langsung berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran serta aparat terkait.
“Saya sampai di sini pas api sudah besar. Sudah terbakar tiga rumah,” ungkapnya.
Menurut Awaluddin, salah satu pemilik rumah yang terbakar terlihat sangat terpukul. Ia sempat histeris karena mengira anak lelakinya masih berada di dalam rumah. Beruntung, setelah dicek, sang anak ternyata sedang bekerja di Lainungan.
“Yang paling kasihan itu ibu yang rumah pertama. Dia khawatirkan anaknya yang laki-laki ada di dalam. Ternyata ada di Lainungan dia kerja,” ujarnya.
Dari tiga rumah yang terbakar, hanya dua di antaranya yang berpenghuni. Satu rumah dalam keadaan kosong karena penghuninya sedang berada di kebun di wilayah Sidrap. Awaluddin memperkirakan total kerugian akibat insiden ini mencapai Rp 250 juta, terutama karena hangusnya perabotan rumah tangga.
Dari pihak Dinas Pemadam Kebakaran Parepare, Kabid Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Fransiskus menjelaskan bahwa sebanyak tujuh armada dikerahkan, terdiri atas tiga mobil penembak dan empat unit penyuplai air. Tim berhasil memadamkan api dalam waktu sekitar 15 menit.
“Kita turunkan itu ada tujuh armada. Pemadaman kita lakukan sekitar 15 menit,” ucap Fransiskus.
Namun, proses pemadaman sempat terkendala karena akses menuju lokasi terhambat oleh kendaraan warga yang parkir sembarangan di jalan masuk.
“Tadi kendalanya itu kami sempat terhalang. Karena warga yang datang itu memarkir kendaraannya di depan. Jadi kami sempat terhalang,” tambahnya.
Meski api telah berhasil dijinakkan, kebakaran ini meninggalkan duka mendalam bagi warga terdampak. Belum ada laporan korban jiwa, namun trauma dan kerugian materiil menjadi beban berat bagi keluarga yang terdampak. []
Diyan Febriana Citra.