AMBON – Hujan deras yang mengguyur Kota Ambon, Maluku, pada Sabtu (16/08/2025), kembali menimbulkan bencana alam. Kali ini, tanah longsor dilaporkan terjadi di tiga titik berbeda, yakni kawasan Gunung Malintang di Desa Hative Kecil, kawasan Ongkoliong Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, serta Desa Ema di Kecamatan Leitimur Selatan.
Di kawasan Gunung Malintang, material longsor menimbun satu rumah warga yang berada tepat di bawah tebing. Rumah tersebut rusak berat dan tidak bisa lagi dihuni.
“Longsor tadi menyebabkan satu rumah warga rusak berat,” ungkap Fatma Patty, warga sekitar, saat ditemui di lokasi kejadian.
Selain merusak rumah, longsor juga menyeret sebagian badan jalan sehingga akses kendaraan terputus. Warga akhirnya menutup jalur tersebut demi keselamatan pengendara. “Mobil tidak bisa lewat karena sebagian badan jalan ikut terbawa longsor,” tambah Fatma.
Plt Kepala BPBD Kota Ambon, Frits Tatipikalawan, membenarkan peristiwa ini. Ia menyebut rumah yang terdampak merupakan bangunan semi permanen yang langsung roboh tertimpa material longsor. “Kejadiannya pagi. Ada satu rumah warga yang rusak, itu rumah semi permanen,” kata Frits saat dikonfirmasi.
Menindaklanjuti kejadian ini, BPBD bersama aparat RT dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Ambon telah berkoordinasi untuk menangani ruas jalan yang rusak.
“BPBD sudah koordinasi dengan Dinas PU agar segera ditangani. Mereka yang lebih paham soal beban jalan,” jelas Frits. Ia menegaskan, hingga kini tidak ada laporan korban jiwa akibat longsor.
Berdasarkan analisis BPBD, curah hujan tinggi yang terus mengguyur dalam beberapa hari terakhir membuat tanah di kawasan rawan longsor menjadi jenuh air. Kondisi tanah di Gunung Malintang yang berkemiringan sekitar 40 persen serta memiliki struktur lempung berpasir turut memperburuk situasi.
“Daerah itu kemiringannya 40 persen, tanahnya lempung berpasir, ditambah banyak perumahan sehingga tanah lembab dan mudah longsor,” papar Frits.
Tidak hanya di Gunung Malintang, peristiwa serupa juga dilaporkan di kawasan Ongkoliong, Desa Batu Merah, dan Desa Ema, Kecamatan Leitimur Selatan. Meski kerusakan di dua lokasi ini tidak sebesar di Gunung Malintang, namun longsor tetap mengancam keselamatan warga sekitar.
Peristiwa tanah longsor di Ambon menambah daftar bencana hidrometeorologi yang sering melanda kota ini setiap musim hujan. Selain longsor, banjir juga kerap terjadi di sejumlah kawasan, membuat warga semakin waspada terhadap potensi bencana susulan.
Pemerintah daerah melalui BPBD mengimbau warga yang tinggal di lereng atau dekat tebing untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Upaya mitigasi bencana diharapkan dapat meminimalisasi dampak yang ditimbulkan, sekaligus melindungi keselamatan masyarakat. []
Diyan Febriana Citra.