Toko Bangunan di Kuningan Terbakar, Kerugian Capai Rp 1,8 Miliar

Toko Bangunan di Kuningan Terbakar, Kerugian Capai Rp 1,8 Miliar

Bagikan:

KUNINGAN – Kebakaran hebat yang melanda sebuah toko bangunan di Desa Mekarwangi, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Senin (01/12/2025) dini hari, menjadi perhatian warga sekitar. Insiden itu tidak hanya menghanguskan bangunan, tetapi juga menunjukkan kerasnya medan kerja petugas pemadam kebakaran yang berjibaku di tengah situasi berbahaya. Meski tidak ada korban jiwa, nilai kerugian yang ditaksir mencapai sekitar Rp 1,8 miliar.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Warga yang melihat kepulan asap tebal dari bangunan toko segera melaporkan kejadian tersebut kepada petugas pemadam kebakaran. Tidak lama berselang, tiga unit mobil damkar dari Kabupaten Kuningan tiba di lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman. Kobaran api sudah terlanjur membesar dan melahap bagian depan toko yang berada di tepi jalan, kemudian merembet ke area tengah tempat material bangunan dipajang, hingga sisi terdalam yang berfungsi sebagai ruang penyimpanan.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah, mengatakan bahwa kebakaran tersebut termasuk cukup besar sehingga membutuhkan penanganan intensif.

“Kebakaran cukup besar sekali, yang terdampaknya juga cukup luas juga, karena toko material. Tiga unit yang dikerahkan dan running nonstop pemadaman, dan Alhamdulillah sudah bisa dikendalikan, dibantu tim gabungan ikut serta penanganan,” kata Andri, Senin dini hari.

Dalam rekaman video dokumentasi yang dibagikan tim damkar, terlihat sejumlah petugas bekerja cepat memutus rambatan api di tengah suhu panas yang membara. Pada salah satu sudut bangunan, atap yang telah rapuh mendadak runtuh dan nyaris mengenai petugas yang sedang berupaya menembakkan air ke titik api. Sementara itu, rangka baja ringan di sisi kiri bangunan juga tampak ambruk dan menimbulkan suara keras yang membuat petugas terkejut. Beruntung tidak ada personel yang mengalami cedera dalam proses pemadaman.

Upaya penanganan tidak hanya dilakukan oleh pemadam kebakaran. Unsur TNI, Polri, pemerintah desa, dan warga turut membantu memindahkan barang yang masih bisa diselamatkan serta memastikan area sekitar tetap aman dari potensi ledakan atau rambatan api tambahan. Situasi baru bisa dinyatakan terkendali setelah petugas memadamkan seluruh titik bara yang tersisa.

Berdasarkan keterangan awal dari saksi di lokasi, kebakaran diduga dipicu oleh konsleting arus pendek listrik. Percikan yang muncul kemudian menyambar material mudah terbakar dan menyebabkan api membesar dalam waktu singkat. Hal ini diperkuat dengan temuan awal petugas damkar yang melihat titik api berasal dari bagian dalam ruang penyimpanan.

Meski bangunan dan barang dagangan mengalami kerusakan parah, tidak ada laporan korban jiwa maupun luka-luka. Pemilik toko kini tengah melakukan pendataan kerugian sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang terkait penyebab pasti kebakaran. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews