SOLOK – Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil pemadam kebakaran (damkar) mengguncang kawasan Tanjung Harapan, Kota Solok, Selasa (08/07/2025). Dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB tersebut, satu orang meninggal dunia dan sebelas lainnya mengalami luka-luka.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa di balik tugas kemanusiaan yang diemban para petugas damkar, mereka juga menghadapi risiko tinggi di jalan raya. Mobil damkar diketahui sedang dalam perjalanan menuju lokasi kebakaran di daerah Paninjauan. Namun nahas, saat melintasi kawasan Simpang Lima Lalang, kendaraan tersebut hilang kendali, menghantam sebuah minibus Toyota Avanza, dan akhirnya menabrak kios bahan bakar minyak (BBM) milik warga.
“Benar terjadi kecelakaan tadi sekitar pukul 13.00 WIB antara mobil damkar dengan minibus lalu menghantam kios BBM di Tanjung Harapan,” ujar Kanit Gakkum Polres Kota Solok, Iptu Teguh, saat dikonfirmasi.
Akibat tabrakan tersebut, seorang warga yang merupakan pemilik kios BBM meninggal dunia di tempat. Ia diketahui sedang melayani pembeli saat kecelakaan terjadi. “Saat itu pemilik kios sedang mengisi minyak pembeli lalu tertabrak mobil damkar hingga tewas,” jelas Teguh.
Selain korban jiwa, dampak kecelakaan juga dirasakan oleh banyak pihak. Seorang pengendara sepeda motor yang tengah membeli BBM berhasil menyelamatkan diri namun mengalami luka-luka. Di dalam mobil damkar sendiri terdapat delapan petugas, dan seluruhnya mengalami cedera akibat benturan. Dua orang lainnya yang berada di dalam minibus juga turut menjadi korban luka.
“Akibat kecelakaan itu satu orang meninggal dunia dan sebelas orang lainnya luka-luka,” tutur Teguh menutup keterangannya.
Hingga kini, kepolisian masih melakukan penyelidikan atas penyebab pasti kecelakaan, termasuk apakah terdapat unsur kelalaian atau kondisi teknis kendaraan yang menjadi pemicu.
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya manajemen lalu lintas darurat yang aman dan efisien, serta perlunya infrastruktur pendukung bagi kendaraan dinas seperti pemadam kebakaran yang dituntut selalu siaga dan cepat dalam merespons situasi. Masyarakat pun diimbau untuk memberikan prioritas dan ruang aman saat kendaraan dinas melintas, demi menghindari kejadian serupa terulang di kemudian hari. []
Diyan Febriana Citra.