KARANGASEM – Kecelakaan tunggal yang melibatkan kendaraan berat kembali terjadi di jalur tanjakan wilayah Budakeling, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Kali ini, sebuah truk bermuatan galian C dengan pelat nomor AD 9891 DE terjun bebas ke jurang sedalam tujuh meter pada Rabu (16/07/2025) sore. Sopir dan dua penumpang dilarikan ke rumah sakit akibat luka yang diderita.
Insiden ini menyoroti kembali persoalan keselamatan transportasi di jalur-jalur ekstrem yang masih banyak terdapat di wilayah timur Bali, terutama yang dilalui oleh kendaraan angkutan barang berbobot besar.
Kasat Lantas Polres Karangasem, AKP Iwan Mathew Frans Kapojos, menjelaskan kronologi kejadian. Truk yang dikemudikan I Kadek Putra Yasa (45) sedang melaju dari arah Bebandem menuju Budakeling. Namun, saat melintasi salah satu titik tanjakan terjal, truk diduga tidak mampu menanjak karena beban berlebih atau kendala teknis. Akibatnya, kendaraan berjalan mundur tak terkendali sebelum akhirnya masuk ke jurang.
“Saat tiba di lokasi kejadian yang merupakan jalan menanjak, truk diduga tak kuat melaju, lalu berjalan mundur dan terperosok ke jurang,” terang Kapojos saat dikonfirmasi pada Kamis (17/07/2025).
Truk tersebut mengangkut dua penumpang: Ni Putu Ardani (38) dan seorang anak laki-laki, Komang Agus DWA (6). Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian langsung memberikan pertolongan dan membantu proses evakuasi.
“Setelah berhasil dievakuasi, sopir dan dua penumpang tersebut langsung dibawa ke RS Bali Med Karangasem untuk mendapatkan penanganan yang intensif. Sopir truk kesadarannya sempat menurun,” ujar Kapojos menambahkan.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa Kadek Putra Yasa mengalami pembengkakan di bagian kepala. Sementara, Ni Putu Ardani dan Komang Agus mengalami benjolan di kepala serta luka pada bagian kaki. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 10 juta.
Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden kendaraan besar yang mengalami kecelakaan di jalur tanjakan dan turunan tajam wilayah Karangasem, yang dikenal memiliki kontur geografis perbukitan dan minimnya infrastruktur pengaman seperti pagar pembatas atau jalur pelarian darurat.
Pihak kepolisian mengimbau agar pengemudi truk dan kendaraan berat lebih memperhatikan kondisi kendaraan serta beban muatan sebelum menempuh jalur berbukit. Sosialisasi keselamatan berkendara dan peninjauan kembali rute logistik juga diharapkan dapat meminimalkan risiko kecelakaan serupa di masa mendatang. []
Diyan Febriana Citra.