BULELENG — Sebuah insiden tragis terjadi di jalur utama Jalan Raya Singaraja-Kintamani, tepatnya di wilayah Banjar Dinas Pasek, Desa Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, Minggu (29/06/2025) petang. Sebuah truk molen bernomor polisi DK 8138 AT kehilangan kendali akibat rem blong dan menabrak sepeda motor yang terparkir serta sebuah patung Ganesha yang berada di simpang jalan. Peristiwa tersebut mengakibatkan satu korban jiwa.
Korban diketahui bernama Nyoman Budiasa (57), seorang petugas Linmas Desa Kubutambahan yang saat itu tengah beristirahat di atas sepeda motornya yang terparkir di pinggir jalan. Truk molen yang dikemudikan oleh Irin Supandi (49), warga asal Kabupaten Sumbawa, NTB, melaju dari arah Kintamani menuju Singaraja. Saat melalui turunan tajam dan kondisi jalan yang minim pencahayaan, kendaraan mengalami gangguan sistem pengereman dan langsung melaju tak terkendali.
“Kecelakaan disebabkan oleh rem blong. Truk tidak dapat dikendalikan oleh sopir, sehingga menabrak motor dan patung Ganesha. Satu korban meninggal dunia dalam kejadian ini,” ujar Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rosalin Diaz, saat dikonfirmasi, Senin (30/06/2025).
Berdasarkan laporan kepolisian, korban mengalami luka parah berupa robekan di bagian perut, serta luka di tangan dan kaki kanan. Nyoman Budiasa meninggal dunia di tempat kejadian sebelum sempat mendapatkan pertolongan medis.
Setelah menabrak motor, truk terus melaju dan menghantam patung Ganesha di pertigaan jalan, sebelum akhirnya berhenti. Benturan keras menyebabkan kerusakan signifikan pada patung dan kendaraan.
Sementara itu, sopir truk mengalami luka pada bagian rusuk kiri dan kini dirawat di RS Pratama Giri Mas. Kernetnya, Gede Suryawan (46), juga mengalami cedera serius, termasuk luka robek di kaki, dislokasi tulang pinggul, serta luka pada jari tangan.
Petugas kepolisian dari Unit Laka Lantas Polres Buleleng segera turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengamankan kendaraan. Penyelidikan sementara mengarah pada kelalaian pengemudi yang tidak memeriksa kondisi teknis kendaraan, khususnya sistem pengereman, sebelum memasuki jalur menurun.
“Kami menduga kecelakaan ini terjadi karena pengemudi kurang cermat dalam mengantisipasi kondisi rem, terutama di jalur turunan yang cukup curam. Penyelidikan masih berlangsung,” tutup Iptu Yohana.
Insiden ini kembali menegaskan pentingnya pemeriksaan kendaraan berat secara rutin, khususnya saat melewati rute dengan kontur jalan yang ekstrem. Selain itu, peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan publik di ruang terbuka, terutama bagi warga yang beraktivitas di pinggir jalan raya. []
Diyan Febriana Citra.