LEBAK – Peristiwa kecelakaan tunggal kembali terjadi di ruas jalan Kampung Cipeucang, Desa Muncangkopong, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten. Sebuah truk pengangkut buah sawit dengan nomor polisi A 8280 PB dilaporkan gagal menanjak dan akhirnya mundur, lalu menabrak bangunan joglo milik warga pada Selasa (05/08/2025) malam.
Insiden yang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB ini tidak memakan korban jiwa. Namun, joglo yang berada tepat di depan rumah warga mengalami kerusakan cukup parah akibat benturan keras dari kendaraan bermuatan berat tersebut.
Menurut keterangan salah satu warga sekitar, Iwan (36), truk diduga tak mampu menaklukkan tanjakan curam di jalan desa yang dikenal cukup ekstrem, terutama bagi kendaraan besar.
“Kayanya sih enggak kuat menanjak, terus mundur begitu saja, langsung ‘nyium’ joglo depan rumah warga sampai hancur,” ujarnya saat diwawancarai.
Iwan menambahkan, kecelakaan semacam ini bukan kali pertama terjadi di lokasi tersebut. Minimnya penerangan serta kondisi jalan yang menanjak disebut sebagai faktor utama yang membuat kawasan itu menjadi rawan insiden, terutama pada malam hari. “Kalau malam, gelap. Udah gitu nanjak. Mobil kalau kurang semangat bisa mundur, kayak tadi,” tuturnya.
Meski tidak ada korban luka, pemilik rumah tentu mengalami kerugian materiil akibat kerusakan pada bagian depan rumahnya. Sementara itu, belum terlihat adanya penanganan langsung dari pihak kepolisian maupun instansi terkait pasca-kejadian. Penanganan sementara baru sebatas komunikasi informal antara sopir atau pemilik truk dan pemilik rumah. “Baru obrol-obrol saja, belum ada penanganan resmi,” kata Iwan.
Kondisi ini menyoroti kebutuhan mendesak akan evaluasi jalur-jalur rawan kecelakaan di wilayah pedesaan, termasuk pemasangan rambu peringatan, peningkatan kualitas penerangan jalan, serta perbaikan struktur jalan yang membahayakan.
Dengan tingginya frekuensi kecelakaan di kawasan tersebut, warga berharap adanya campur tangan pemerintah daerah untuk memperbaiki akses jalan dan mencegah terulangnya kejadian serupa. Tak hanya keselamatan pengemudi, keselamatan warga yang tinggal di sekitar jalur rawan juga harus menjadi prioritas. []
Diyan Febriana Citra.