SIJUNJUNG – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalur vital Sumatera Barat, tepatnya di Jalan Lintas Sumatera, kawasan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, pada Senin (14/07/2025) sekitar pukul 16.30 WIB. Insiden tersebut melibatkan sebuah bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) ANS dan sebuah truk colt diesel, yang berujung pada satu korban jiwa dan satu lainnya mengalami luka berat.
Kejadian ini menjadi pengingat betapa tingginya risiko kecelakaan di jalur utama yang kerap dilalui kendaraan besar dan angkutan umum, terutama saat upaya mendahului kendaraan tidak dilakukan dengan jarak pandang dan perhitungan yang aman.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Sijunjung, Iptu Agung Ngurah Santa Subrata, menjelaskan kronologi peristiwa. “Benar terjadi kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera di Tanjung Gadang, Sijunjung,” kata Agung.
Ia menuturkan, bus ANS dengan nomor polisi BA 7082 QU tengah melaju dari arah Kiliran Jao menuju Solok, mengangkut puluhan penumpang. Saat tiba di lokasi kejadian, bus mencoba menyalip sebuah mobil di depannya. Namun, dari arah berlawanan datang truk colt diesel BA 8276 QY. Karena jarak antar kendaraan yang terlalu dekat, kecelakaan pun tak terhindarkan.
“Akibat kecelakaan itu, sopir dan penumpang truk mengalami luka berat,” ungkap Agung.
Sayangnya, penumpang truk yang mengalami luka parah dinyatakan meninggal dunia saat dalam perawatan di Puskesmas Tanjung Gadang. Sementara sang sopir harus dirujuk ke RSUD Sijunjung untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan. Tidak ada laporan korban dari pihak bus ANS, baik luka-luka maupun meninggal dunia.
Peristiwa ini menambah panjang daftar kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Lintas Sumatera. Kepolisian mengimbau seluruh pengemudi, khususnya pengemudi angkutan umum dan kendaraan besar, agar lebih berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, terutama saat mendahului kendaraan lain.
Meski insiden ini tidak menimbulkan korban dari pihak bus, namun dampak psikologis terhadap para penumpang tidak bisa dikesampingkan. Investigasi lebih lanjut dilakukan untuk memastikan unsur kelalaian atau pelanggaran aturan lalu lintas yang mungkin terjadi.
Dengan intensitas kendaraan yang tinggi dan karakteristik jalan yang cenderung sempit di beberapa titik, kawasan ini memang rawan insiden, dan perlu perhatian lebih dari pihak berwenang, termasuk peningkatan rambu dan pengawasan rutin. []
Diyan Febriana Citra.