PONTIANAK – Aktivitas Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, di Pasar Flamboyan, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (23/08/2025) pagi, menjadi perhatian para pedagang dan warga setempat. Blusukan yang dilakukan sejak pukul 07.00 WIB ini tidak hanya sekadar belanja, tetapi juga membawa cerita tersendiri bagi pedagang kecil yang ditemuinya.
Gibran datang ditemani Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, lalu berkeliling menyapa pedagang sambil membeli sejumlah kebutuhan sehari-hari. Dari ikan asin, sayuran, bawang, tahu, hingga sembako, semua ia beli langsung dari tangan pedagang.
Di balik kunjungan itu, pedagang merasakan sesuatu yang jarang terjadi. Beberapa di antara mereka mengungkap bahwa Gibran kerap membayar lebih dari harga barang yang dibelinya. Salah satunya Nuraini (27), pedagang sayur yang ditemui Gibran saat membeli pakis khas Kalimantan.
“Harganya Rp 10.000. Saya koting Rp 5.000 ngambilnya 10 ikat. Tapi uangnya lebih dong,” kata Nuraini. Ia menambahkan bahwa uang tambahan itu diberikan dalam amplop, sehingga jumlah pastinya tidak ia ketahui. Namun, sikap Gibran dinilainya berbeda dari pembeli pada umumnya.
Menurut Nuraini, saat ini para pedagang sedang menghadapi situasi sulit karena harga sayur terus naik sementara daya beli masyarakat menurun.
“Jarang lah, apalagi ekonomi sekarang kan lagi menurun. Semua pembeli udah ngeluh harga sayuran makin mahal, sedangkan ekonomi semakin menurun,” tuturnya.
Selain Nuraini, pedagang lainnya, Eva (53), juga mengalami hal serupa. Ia menceritakan Gibran membeli gula sebanyak 10 kilogram seharga Rp 165.000, namun membayar Rp 200.000. “Kayaknya samanya sama lah. Karena udah diamplopin. Mungkin ya sama. Ya alhamdulillah. Berarti rezeki kita masih ada,” ucap Eva.
Eva menambahkan bahwa harga gula relatif stabil, tetapi minyak goreng masih mengalami kenaikan. “Kalau minyak sih sebenarnya naik. Cuma satu can itu biasanya naik Rp 2.000,” ujarnya. Ia berharap harga kebutuhan pokok bisa kembali normal agar penjualan tetap lancar. “Langganan tuh biasanya (harga) naik Rp 500 saja sudah pada lari. Semoga normal aja lah kayak biasanya,” imbuhnya.
Kehadiran Gibran di pasar tradisional ini dipandang warga sebagai bentuk kedekatan pejabat dengan masyarakat kecil. Namun, di sisi lain, cerita para pedagang juga menegaskan betapa beratnya tekanan ekonomi yang mereka rasakan sehari-hari.
Meski kehadiran Wapres membawa suasana berbeda, harapan besar pedagang tetap sama stabilitas harga kebutuhan pokok. Bagi mereka, sekadar kenaikan kecil saja sudah sangat berpengaruh terhadap daya beli pembeli.
Blusukan Gibran di Pontianak ini memperlihatkan bahwa kunjungan seorang pejabat tidak hanya soal simbolis menyapa rakyat, tetapi juga membuka ruang dialog mengenai kondisi nyata di lapangan. Dari suara pedagang, terlihat jelas bahwa isu harga bahan pokok masih menjadi pekerjaan rumah besar pemerintah. []
Diyan Febriana Citra.