WAJO – Suasana tenang di Desa Tobarakka, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, mendadak berubah mencekam pada Kamis (14/08/2025) sore. Seorang warga, Arifuddin (53), tewas setelah diterkam buaya saat mandi di Sungai Bulete. Kejadian ini berlangsung cepat dan memicu kepanikan, hingga video proses evakuasinya tersebar luas di media sosial.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.00 WITA. Saat itu, Arifuddin mandi di sungai bersama kerabatnya, Arianto (35). Awalnya, suasana tampak biasa. Arianto lebih dulu naik ke tepi sungai, namun tiba-tiba terdengar teriakan keras dari arah Arifuddin. Teriakan itu menjadi tanda awal tragedi yang tak terduga.
“Awalnya korban mandi bersama kerabatnya, tak lama kemudian terdengar teriakan korban dan ternyata sudah diterkam buaya,” ungkap Jerry Saputra, anggota tim Rescue Pemadam Kebakaran (Damkar) Sektor Pitumpanua.
Kabar tentang serangan buaya itu dengan cepat menyebar di sekitar desa. Ratusan warga bergegas menuju lokasi dan berupaya menggiring buaya agar melepaskan tubuh korban. Namun, upaya tersebut tidak mudah. Buaya menyeret tubuh Arifuddin sejauh hampir satu kilometer dari titik awal ia diterkam.
Tim rescue Damkar tiba tak lama kemudian untuk membantu evakuasi. Proses ini berlangsung dramatis karena warga harus bekerja sama dengan petugas untuk menghalau buaya yang masih berada di sekitar area.
“Kami berhasil mengevakuasi korban dan jarak satu kilometer dari titik awal korban diterkam,” ujar Jerry.
Bagi warga setempat, kejadian ini sangat mengejutkan. Sungai Bulete selama ini tidak dikenal sebagai habitat buaya. Warga kerap menggunakan sungai tersebut untuk mandi, mencuci pakaian, bahkan bermain air. Kejadian ini memunculkan pertanyaan besar tentang kemungkinan perpindahan habitat satwa liar akibat perubahan lingkungan.
Sejumlah warga mengaku baru pertama kali mendengar adanya buaya di sungai tersebut. Mereka khawatir kejadian serupa bisa terulang jika tidak ada langkah antisipasi.
Pihak berwenang mengimbau warga untuk lebih waspada dan mengurangi aktivitas di sungai, setidaknya hingga dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap keberadaan buaya di wilayah itu.
Insiden ini menambah daftar kasus serangan buaya yang belakangan marak diberitakan. Sebelumnya, sejumlah peristiwa serupa terjadi di daerah lain di Indonesia, yang menimbulkan dugaan bahwa habitat buaya semakin terdesak oleh aktivitas manusia.
Bagi keluarga korban, peristiwa ini meninggalkan duka mendalam. Arifuddin dikenal sebagai sosok yang ramah dan sering berinteraksi dengan warga sekitar. Kepergiannya secara tragis membuat suasana Desa Tobarakka diliputi kesedihan yang mendalam. []
Diyan Febriana Citra.