Warung Sekaligus Hunian di Samarinda Terbakar, Korsleting Diduga Pemicu

Warung Sekaligus Hunian di Samarinda Terbakar, Korsleting Diduga Pemicu

Bagikan:

SAMARINDA — Kebakaran kembali terjadi di kawasan permukiman padat di Samarinda Utara. Sebuah bangunan dua lantai yang difungsikan sebagai warung makan sekaligus tempat tinggal hangus terbakar pada Senin malam, (08/12/2025), sekitar pukul 20.00 Wita. Peristiwa itu berlangsung di Jalan Ery Suparjan, RT 12, Kelurahan Sempaja Selatan, dan sempat membuat warga sekitar panik karena api dengan cepat membesar.

Situasi darurat itu segera dilaporkan warga ke pusat komando kedaruratan. Komandan Pos (Danpos) Posko 2 Disdamkar Kota Samarinda, Barkani, menjelaskan bahwa pihaknya bergerak cepat setelah menerima informasi resmi dari puskom.

“Kita terima informasi 65 (kebakaran) dari puskom bahwa kejadian di Jalan Ery Suparjan. Jadi langsung kita tanggapi dari Posko 2 dan menuju ke TKP (lokasi kejadian),” ujar Barkani di sela penanganan kebakaran.

Bangunan yang terbakar terdiri atas warung makan di lantai dasar serta hunian keluarga di lantai dua. Menurut Barkani, api langsung menjalar ke seluruh bagian bangunan sehingga hanya satu unit struktur yang terdampak. “Kita perhatikan ini satu bangunan saja,” katanya.

Meski hanya satu bangunan, proses pemadaman tidak berlangsung mudah. Petugas menghadapi jalur masuk yang sempit sehingga mobil pemadam harus berhenti pada jarak tertentu sebelum titik api. Selain itu, ketersediaan sumber air sangat terbatas, memaksa petugas mengambil suplai dari lokasi yang lebih jauh. Situasi semakin berbahaya ketika salah satu kabel PLN di sekitar bangunan ikut terbakar. Bahkan, seorang relawan hampir tersengat listrik ketika percikan api muncul dari kabel yang masih teraliri listrik.

Barkani mengungkapkan, kondisi kelistrikan yang belum sepenuhnya diputus oleh PLN turut memperlambat upaya pemadaman. Arus listrik yang masih aktif membuat tim gabungan harus berhati-hati agar tidak terjadi insiden tambahan yang membahayakan personel di lapangan.

Meski demikian, upaya pemadaman berhasil dikendalikan dalam waktu kurang lebih 30 menit. Disdamkar mengerahkan sekitar 15 personel dari dua posko, serta tambahan dukungan dari Posko 3 untuk membantu pengepungan titik api. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, meski seluruh bangunan mengalami kerusakan signifikan.

Penyebab kebakaran sementara diduga berasal dari korsleting listrik di lantai dua bangunan tersebut. Dugaan ini menguat karena sejumlah saksi melihat percikan api terlebih dahulu muncul dari area atas sebelum kemudian membesar dan mengenai seluruh ruangan. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews