LUMAJANG – Situasi di kawasan pengungsian pascaerupsi Gunung Semeru kembali mendapat perhatian pemerintah pusat. Pada Sabtu (22/11/2025), Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, mendatangi salah satu titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Kehadiran Zita bukan hanya untuk meninjau kondisi warga, tetapi juga memberikan dukungan moral, terutama bagi anak-anak yang telah meninggalkan rumah sejak tiga hari lalu.
Setibanya di Lapangan SMP Negeri 2 Pronojiwo, Zita langsung disambut anak-anak yang tengah bermain bola. Suasana mendadak riuh ketika Zita mengajak mereka bermain dan bernyanyi bersama. Selain berinteraksi, ia membawa sejumlah mainan dan makanan ringan, dengan harapan dapat sedikit mengurangi beban psikologis anak-anak yang masih diliputi rasa takut dan gelisah akibat erupsi.
Salah satu anak dengan jujur mengatakan bahwa mereka merindukan rumah. “Gak enak (di pengungsian), enak di rumah,” ujar seorang anak saat berbincang dengan Zita.
Tidak hanya hiburan, Zita juga datang membawa bantuan untuk kebutuhan dasar para pengungsi, seperti perlengkapan harian dan sembako. Bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya memastikan ketersediaan kebutuhan warga selama masa pengungsian.
Dalam kesempatan itu, Zita menegaskan bahwa kunjungannya dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat terdampak bencana.
“Saya hari ini datang pascaerupsi 3 hari dan kondisinya hujan. Ini sangat bagus untuk membantu pascapemulihan sehingga abunya lebih terkendali tidak berterbangan ke mana-mana. Kami mewakili Pak Presiden ingin memastikan kondisi masyarakat aman,” kata Zita.
Menurut pantauannya, kondisi warga secara umum cukup stabil, meski beberapa pengungsi mengeluhkan gejala kesehatan ringan.
“Tadi saya juga melihat kondisi masyarakat di sini, alhamdulillah sehat walaupun ada batuk-batuk sedikit dan alhamdulillah tidak ada korban jiwa karena penanganannya baik,” tambahnya.
Zita juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas dan relawan yang bekerja di lapangan. Ia menyebut respons cepat dari berbagai pihak menjadi salah satu faktor penting yang membuat evakuasi berjalan tertib. Sistem peringatan bahaya di kawasan itu disebut berfungsi dengan baik sehingga warga dapat menyelamatkan diri tepat waktu.
“Ada sistem alarm yang berbunyi sehingga warga mengikuti arahan petugas untuk mengevakuasi diri,” tutur Zita.
Kunjungan Zita memperlihatkan bahwa upaya pemulihan pascabencana tidak hanya soal material, tetapi juga dukungan emosional. Interaksi langsung dengan anak-anak menjadi bentuk perhatian terhadap dampak psikologis yang kerap muncul setelah bencana alam. Sementara itu, petugas gabungan masih berjaga di posko pengungsian dan terus memastikan keamanan masyarakat di zona rawan erupsi Gunung Semeru. []
Diyan Febriana Citra.

