6 Guru Ini Bakal Mengabdi di Pelosok Tanpa Digaji Negara

6 Guru Ini Bakal Mengabdi di Pelosok Tanpa Digaji Negara

Potret guru yang mengajar di daerah pedalaman.
Potret guru yang mengajar di daerah pedalaman.

KUBU RAYA – Hari gini, profesi sudah banyak diburu, apalagi kalau sudah jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), telah sertifikasi, penerimaannya bisa sampai Rp 7 juta lebih sebulan. Tapi tidak bagi enam orang guru ini, mereka bakal mengabdi di pedalaman Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) tanpa mendapat gaji dari negara.

Mereka ini murni mengabdi dan sukarela ditempatkan di pedalaman. Ini baru sosok Umar Bakrie sejati. Sebanyak enam orang guru dari Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa, siap mengabdikan dirinya selama satu tahun di daerah terpencil Kubu Raya..

“Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sangat menyambut baik ditugaskannya para guru dari Sekolah Guru Indonesia yang digagas oleh Dompet Dhuafa di Kubu Raya. Kita harapkan, apa yang dilakukan oleh para guru ini bisa memberikan manfaat besar bagi dunia pendidikan Kubu Raya,” kata Rusman Ali, saat menerima rombongan Sekolah Guru Indonesia, di Sungai Raya, Selasa (30/6).

Rusman Ali mengatakan, nantinya para guru tersebut akan mengabdi di Kubu Raya yaitu di SDN 12 Kecamatan Kubu, SDN 6 Kecamatan Batu Ampar, SDN 12 Kecamatan Kuala Mandor B, SDN 30 Sungai Kakap, SDN 06 Rasau Jaya dan SDN 18 Batu Ampar.

“Inilah yang namanya inovasi yang baik, bisa dilakukan oleh siapa saja sejauh untuk kepentingan bangsa. Jadi mereka ini mengikuti seleksi terlebih dahulu, kemudian mereka mengikuti pembinaan selama enam bulan di SIGI Bogor baru kemudian disebar ke daerah-daerah pedalaman di Seluruh Indonesia,” tuturnya.

Dikatakan Rusman Ali, bahwa tidak banyak orang yang terpanggil dan tergugah hatinya untuk mau mengabdikan dirinya mengajar anak-anak bangsa secara sukarela di daerah-daerah terpencil.

“Kita sangat mendukung kegiatan semacam ini, terlebih di Kubu Raya mereka ditempatkan enam orang. Sebagai Bupati atas nama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, saya sangat mendukung dan mengapresiasi adanya terobosan seperti ini yang dilakukan oleh Dompet Umat Indonesia,” tuturnya.

Menurutnya, hal itu merupakan sebuah bentuk transformasi guru untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Karena, guru itu memang sangat besar pengaruhnya bagi generasi bangsa ini.

“Terlebih mereka ini mau mendedikasikan dirinya bagi pengabdian bangsa dengan sukarela. Saya harapkan ini juga bisa menjadi motivasi bagi guru-guru kita agar mereka menjadi tenaga pengajar dan pendidik itu benar-benar dari hati yang ikhlas dan tulus, dengan demikian guru-guru itu tidak hanya akan mau mengajar kalau ditempatkan di kota saja,” katanya.

Rusman Ali mengharapkan agar inovasi serupa dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru di Kubu Raya agar berlomba-lomba mengabdikan diri dengan tulus meski harus bertugas di pedalaman atau tempat yang sulit dijangkau. Sebab tugas mereka sangat mulia adalah mencerdaskan anak-anak bangsa. [] ANT

Serba-Serbi