Rob Jetten Menang Pemilu, Catat Sejarah Jadi PM Termuda Belanda

Rob Jetten Menang Pemilu, Catat Sejarah Jadi PM Termuda Belanda

Bagikan:

JAKARTA – Belanda memasuki babak baru politik pascapemilu setelah Dewan Pemilihan Umum Belanda secara resmi menetapkan Rob Jetten sebagai pemenang Pemilu 2025, Jumat (07/11/2025).

Politisi berusia 38 tahun itu unggul tipis atas pesaingnya, Geert Wilders, dan mencatat sejarah sebagai perdana menteri termuda dalam sejarah Belanda.

Menurut hasil resmi, Jetten unggul hanya 29.668 suara dari Wilders. Kemenangan dengan selisih tipis ini dianggap sebagai sinyal penting bagi Eropa bahwa arus populisme kanan dapat diimbangi oleh kampanye yang mengusung pesan optimisme dan kebersamaan.

“Saya pikir kami telah menunjukkan kepada Eropa dan dunia bahwa populisme bisa dikalahkan jika kampanye dilakukan dengan pesan positif untuk negara,” kata Jetten, dikutip AFP, Sabtu (08/11/2025).

Meski telah dinyatakan menang, langkah Jetten untuk membentuk pemerintahan baru diperkirakan tidak akan mudah. Sistem politik Belanda yang menganut parlemen multi-partai membuat proses pembentukan koalisi sering kali berlangsung lama dan penuh kompromi.

Partai Demokrat 66 (D66) yang dipimpin Jetten berhasil memperoleh 26 kursi dari total 150 kursi parlemen, sama banyaknya dengan Partai Kebebasan (PVV) yang dipimpin Geert Wilders. Selain itu, terdapat 15 partai lain yang juga berhasil menembus parlemen, termasuk partai pembela hak hewan dan partai yang mewakili kepentingan warga lanjut usia.

Sementara kekuatan sayap kanan masih menunjukkan ketahanan politiknya. Forum for Democracy naik dari 3 menjadi 7 kursi, sedangkan JA21 melonjak dari 1 menjadi 9 kursi.

Untuk membangun mayoritas, Jetten berencana membentuk koalisi empat partai lintas spektrum politik, terdiri dari CDA (18 kursi), VVD (22 kursi), serta aliansi kiri Hijau/Buruh (20 kursi). Jika berhasil, koalisi itu akan memiliki 86 kursi, jumlah yang cukup untuk membentuk pemerintahan stabil.

Namun, rencana tersebut menghadapi hambatan. Pemimpin VVD Dilan Yesilgoz menolak berkoalisi dengan partai kiri, dan justru menawarkan alternatif koalisi kanan bersama CDA, JA21, dan D66, meski total kursinya hanya mencapai 75 kursi di bawah ambang mayoritas.

Sebagai langkah awal, Jetten menunjuk Wouter Koolmees, pimpinan perusahaan kereta nasional Belanda, sebagai scout politik untuk menjajaki peluang kerja sama antarpartai. Laporan awal pembentukan koalisi dijadwalkan disampaikan pada Selasa (11/11/2025).

Sementara itu, Wilders mengakui kekalahannya meski menuding adanya kecurangan. Namun, Ketua Dewan Pemilihan Wim Kuijken menegaskan hasil pemilu tetap sah.

“Proses pemilihan di Belanda berlangsung dengan sistem yang matang dan kuat,” ujarnya. Kuijken menambahkan, tingkat kesalahan penghitungan justru menurun signifikan dibanding 2021.

“Tidak ada kejanggalan yang dapat menimbulkan keraguan atas hasil pemilu,” tegasnya. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Nasional