Mayoritas Kota Besar Diprediksi Diguyur Hujan Ringan hingga Sedang

Mayoritas Kota Besar Diprediksi Diguyur Hujan Ringan hingga Sedang

Bagikan:

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali merilis proyeksi cuaca nasional untuk Jumat, 28 November 2025. Melalui laporan terbarunya, lembaga tersebut menekankan bahwa sebagian besar kota besar di Indonesia berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang seiring dengan meningkatnya aktivitas pembentukan awan di berbagai wilayah.

Dalam paparan cuaca harian BMKG, kondisi di Pulau Sumatra menjadi salah satu sorotan. Sejumlah kota seperti Medan, Pekanbaru, Padang, Tanjung Pinang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, dan Bandar Lampung disebut berpeluang diguyur hujan pada siang hingga malam hari. Sementara itu, Aceh diperkirakan berada dalam kondisi berawan tebal.

“Aceh diprakirakan berawan tebal,” ujar Prakirawan BMKG Zen Putri dalam siaran cuaca yang dipantau dari Jakarta.

Di Pulau Jawa, cuaca tidak jauh berbeda. Kota Bandung, Semarang, dan Surabaya menunjukkan potensi hujan ringan hingga sedang. Adapun wilayah Banten, Jakarta, dan Yogyakarta diprediksi diselimuti awan tebal yang dapat berkembang menjadi hujan lokal jika kelembapan udara meningkat pada sore hari. Untuk kawasan wisata seperti Bali dan Lombok, BMKG memperkirakan kondisi berawan, sedangkan Kupang diprediksi mengalami hujan ringan.

Aktivitas cuaca yang lebih dinamis terlihat di Kalimantan. Kota Pontianak, Banjarmasin, dan Tanjung Selor berpotensi mengalami hujan deras yang bahkan dapat disertai kilat atau petir. Sementara Samarinda dan Palangkaraya masuk kategori hujan ringan dengan durasi singkat.

Sulawesi juga tidak luput dari potensi peningkatan curah hujan. Seluruh kota besar di sana termasuk Makassar, Mamuju, Palu, Gorontalo, Manado, dan Kendari diprakirakan mengalami hujan ringan hingga sedang secara merata. Kondisi serupa diprediksi terjadi di wilayah timur Indonesia. Kota-kota seperti Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke ditaksir mengalami hujan dengan intensitas bervariasi sepanjang hari.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menegaskan bahwa Indonesia saat ini memasuki fase peningkatan curah hujan yang menandai peralihan menuju puncak musim hujan. Berdasarkan analisis tiga bulan terakhir, curah hujan terus menunjukkan kenaikan, dengan sebagian besar wilayah berada pada kategori menengah hingga tinggi.

Ia juga menjelaskan bahwa fenomena La Nina lemah tengah berlangsung dan diperkirakan bertahan hingga Maret 2026. Meski demikian, kontribusi fenomena tersebut terhadap peningkatan curah hujan pada puncak musim hujan tidak dianggap terlalu besar.

“La Nina lemah akan bertahan hingga awal tahun 2026, namun pada puncak musim hujan dampaknya terhadap penambahan curah hujan tidak terlalu signifikan. Meski begitu, curah hujan tinggi pada periode tersebut tetap perlu diwaspadai,” ujarnya.

BMKG mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Ancaman seperti banjir, pohon tumbang, penurunan jarak pandang, hingga gangguan aktivitas transportasi dapat muncul lebih sering pada periode peningkatan curah hujan. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Breaking News Nasional