Ananda Emira Moeis dan Program PMT Berkelanjutan

Ananda Emira Moeis dan Program PMT Berkelanjutan

 

PARLEMENTARIA DPRD KALTIM – Tak banyak anggota legislatif yang datang berkunjung, menyerap aspirasi di tempat Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) beroperasi memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ananda Emira Moeis melakukan itu di Posyandu Matahari yang berlokasi di Jalan Juanda 7, RT 04, Samarinda Ulu, Sabtu (19/11/2022).

Anggota legislatif yang akrab disapa Nanda itu melakukan kunjungan ke posyandu dalam rangka mengisi masa resesnya untuk bertatap muka langsung dengan masyarakat dan menyerap aspirasi dari mereka. Di masa resesnya kali ini, Nanda memang menjadikan Posyandu sebagai sasaran kunjungan.

Ananda Emira Moeis

Dalam setiap kunjungannya, Nanda selalu membagikan Makanan Pendamping (MP) Air Susu Ibu (ASI) dan makanan pendamping ibu hamil kepada sasaran yang datang ke Posyandu. Saat di Posyandu Matahari, Nanda menyampaikan apresiasinya kepada para kader dan warga setempat yang berada di Posyandu.

Kehadiran politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu pun mendapatkan sambutan hangat dari kader dan sasaran Posyandu.  “Saya ada biskuit untuk ibu MP ASI, makanan pendamping ibu hamil. Posyandu ini sangat bagus ya, pasti selalu dijaga,” ujar Nanda kepada ibu-ibu yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Dikatakan Nanda, ia saat ini duduk di Komisi IV yang membidangi masalah pendidikan dan kesehatan. Dengan bidang tugasnya yang fokus ke bidang pendidikan dan kesehatan, maka membuatnya harus sering dengan masyarakat.

“Kebetulan juga fokus di komisi tentang kesehatan atau pun pendidikan, dan dekat dengan kehidupan masyarakat lah memang,” papar anggota legislatif kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1984 yang berasal dari daerah pemilihan Kota Samarinda ini.

Usai paparan singkat Ketua Fraksi PDIP itu, Ketua Posyandu Matahari Aspiah menyampaikan beberapa kekurangan yang sangat dibutuhkan Posyandu, mulai dari Timbangan digital untuk bayi, alat ukur bayi, wastafel, hingga penutup tirai.

“Kami tidak punya Timbangan digital untuk bayi, padahal itu yang efektif, terpaksa kita mencatat seadanya. Kedua, tidak ada alat ukur bayi sesuai standar. Ketiga, tidak punya wastafel untuk cuci tangan, serta penutup tirai untuk pemeriksaan ibu hamil,” urainya.

Lebih lanjut, Aspiah turut mempertanyakan keberlanjutan pembagian makanan tambahan yang  dijanjikan Nanda, sapaan akrab Ananda. Hal itu pun dijawab dengan lugas oleh anggota DPRD Kaltim daerah pemilihan (dapil) Samarinda ini, bahwasanya program pembagian makanan akan dilaksanakan terus menerus.

Sementara terkait fasilitas yang belum memadai, ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan dan menyuarakan aspirasi tersebut. Terlebih, posyandu merupakan titik pangkal ataupun ujung tombak bagi kesehatan ibu hamil dan juga Balita.

“Pemerintah, khususnya Pemkot Samarinda saya harap memperhatikan seluruh Posyandu agar fasilitas fasilitas bisa dilengkapi. Mudah-mudahan Posyandu Matahari ini bisa jadi salah satu Posyandu yang menjadi percontohan kepada Posyandu lainnya.” paparnya. []

Penulis: Fajar Hidayat
Penyunting: Hadi Purnomo

Advertorial DPRD Prov. Kalimantan Timur