PONTIANAK– Dampak air Sungai Kapuas mulai surut menyebabkan produksi air bersih di Kota Pontianak tidak berjalan dengan maksimal. Dampaknya air distribusi ke rumah pelanggan mengalami berbagai gangguan, seperti tekanan air rendah dan air keruh.
Menindaklanjuti keluhan warga, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono melakukan kunjungan ke Instalasi Pengelolaan Air (IPA) di Jalan Imam Bonjol Pontianak. Rabu (02/08/2023). Tujuannya untuk melihat dengan sendiri permasalahan yang menyebabkan terganggunya distribusi air bersih di kota ini.
Gangguan seperti ini menjadi perhatian serius bagi Wali Kota. Ia berharap dengan kunjungan tersebut, akan segera di temukan solusi yang tepat guna memastikan pelayanan air bersih kembali berjalan lancar dan maksimal. Wali Kota juga menekankan pentingnya kerjasama antara pihak PDAM dan insatansi terkait dalam mencari jalan keluar dari situasi saat ini.
Direktur Utama PDAM Tirta Khatulistiwa Ardiansyah menerangkan kondisi air PDAM saat ini memang terganggu akibat air Sungai Kapuas mulai surut. Hal ini terjadi sudah beberapa pekan sehingga menyebabkan pihaknya tidak bisa maksimal memproduksi air bersih. Kapasitas produksi normal 2.058 liter per detik, tetapi dengan terjadinya air surut mengakibatkan produksi tidak maksimal.
“Sebagaimana bisa dilihat tadi untuk IPA 1 dan 2 saja untuk mengambil air hampir setengah dari pipa menuju ke intake,” terangnya.
Kondisi ini menyebabkan masyarakat yang bermukim di daerah pinggiran mengalami gangguan suplai air bersih seperti air tidak mengalir, tekanan air yang kecil. Hal ini disebabkan faktor alam dengan surutnya permukaan air Sungai Kapuas sebagai bahan baku.
“Kondisi ini juga dialami pelanggan yang suplai airnya berasal dari IPA di Gang Kayu Manis, Selat Panjang dan IPA di Parit Mayor,” jelasnya.
Khusus di IPA Kayu Manis, diakuinya usia IPA itu sudah cukup tua yakni hampir 40 tahun. IPA-nya bukan terbuat dari beton tetapi dari baja sehingga mulai banyak keropos dan menyebabkan kualitas air yang diterima masyarakat bisa buruk.
“Rencananya PDAM akan melakukan investasi untuk membangun IPA di daerah Nipah Kuning untuk mengganti IPA di Kayu Manis sehingga masyarakat menerima kualitas air lebih baik,” pungkasnya. (Dd)